Harga Jual Pinang Kering Inhil Naik 20 Persen

id harga jual, pinang kering, inhil naik, 20 persen

Harga Jual Pinang Kering Inhil Naik 20 Persen

Tembilahan, (Antarariau.com) - Harga jual pinang kering kupas di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau melonjak naik sejak April 2016 dari Rp12.581 menjadi Rp15.000, atau mengalami kenaikan sekitar 20 persen.

"Kenaikan harga ini cukup stabil terhitung 1 April lalu," kata Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Aswin Bovita di Tembilahan, Rabu.

Ia mengatakan harga untuk komoditas buah pinang kering ini cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Ia menyampaikan luas perkebunan pinang di daerah pesisir Provinsi Riau Riau itu tercatat 16.616 hektare atau 2,8 persen dari lahan perkebunan yang ada di Indragiri Hilir.

"Data terakhir yang kami peroleh luas perkebunan di Indragiri Hilir secara keseluruhan tercatat seluas 594.433 hektare," jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa potensi pinang sangat membantu perekonomian masyarakat setempat karena harganya selalu berada dalam kondisi wajar dan dapat diterima oleh pekebun.

"Meski pinang terkadang mengalami penurunan harga, namun hal itu tidak bersifat signifikan," terangnya.

Selain itu, katanya, fenomena pemasaran buah pinang kering ini tergolong unik karena banyak pengumpul pinang yang rela datang untuk "menjemput bola" langsung ke lahan perkebunan petani.

"Kemudian, permintaan buah pinang kering ini juga selalu tinggi, terutama bagi India dan Thailand," ungkapnya.

Permintaan yang besar dari Thailand dikarenakan Thailand lebih banyak menggunakan biji pinang untuk menjadi bahan baku dari industri obat-obatan dan kosmetik. Sementara itu, India lebih menggunakan biji pinang untuk dikonsumsi.

"Perkebunan pinang terluas di Indragiri Hilir terdapat di Kecamatan Sungai Batang yaitu 4.571 hektare kemudian disusul oleh Kecamatan Keritang tercatat 3.414 hektare," sebutnya. (Adv)