Bangkinang, (Antarariau.com) - Bidang Keluarga Berencana (KB) dari Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Kampar melaksanakan sosialisasi pelayanan KB Pasca Persalinan yang difokuskan pada empat kecamatan, Kampar, Kampar Timur, Kamparkiri dan Kuok untuk membantu pemerintah mencapai zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.
"Sosialisasi dilakukan untuk pencapaian pelayanan KB untuk metode kontrasepsi jangka panjang yakni Medis Operasi Wanita (MOW), Implan, Medis Operasi Pria (MOP) pada empat kecamatan itu masih rendah dari Metode Kontrasepsi Jangka Pendek seperti suntik, pil dan kondom," kata Kepala BKBPP, Ir Cokroaminoto MM melalui Kepala Bidang KB, Susilawaty Iskandar Senin (29/6).
Sasarannya kata Susi adalah Pasangan Usia Subur (PUS) Mupar yang memiliki satu atau dua orang anak dibawah 30 tahun supaya angka kelahiran kasar tercapai.
Istri Camat Kampar Utara yang sedang mengikuti PIM III sejak 5 Juni sampai 25 Agustus ini menyampaikan bahwa antar bidang yang ada di BKBPP memang harus dapat melaksanakan program seiring sejalan, karena itu akan lebih efektif untuk mendapatkan output yang diharapan.
"Dengan mengikuti PIM III ini diharapkan dapat melakukan proyek perubahan menaikan pencapaian program, melakukan inovasi baru untuk mensingkronkan dua bidang advokasi dan KB (pelayanan)," ujarnya.
Dikatakannya proyek perubahan program KB lini lapangan seperti melaksanakan sosialisasi KB pasca persalinan dan keguguran dalam bentuk seminar pada empat kecamatan, KIE (Komunikasin Informasi dan Edfikuasi) dengan mobil penerangan keliling yang rencananya dilaksanakan pada 3 sampai 10 Agutus.
Kemudiian konseling KB pada ibu hamil mulai Puskesmas Pustu, Rumah Sakit dan Bidan Praktek Swasta dan pelayanan KB gratis di klinik dan mobil keliling.
"Konseling ibu hamil harus dilaksanakan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas IBI atau bidan praktek swasta," kata dia.
Hanya saja dia berujar, anggaran masih kurang karena dari MKJP ditetapkan oleh BKKBN Provinsi Riau target 4000 akseptor lebih, sementara dana tersedia hanya untuk 1000 akseptor KB pada tahun 2015 ini sedangkan tahun 2013 dana tersedia untuk 3500 akseptor. (Adv)
Berita Lainnya
Riau bantu masyarakat hadapi kenaikan harga sembako
25 February 2024 9:32 WIB
Pemerintah Provinsi Riau bantu 1.336 guru MDTA jadi peserta BPJamsostek
18 August 2023 16:47 WIB
Pemerintah upayakan bantu distribusi pangan dari wilayah surplus ke defisit
15 October 2022 14:17 WIB
Kemenkumham RI bantu korban banjir di Aceh Utara senilai Rp100 juta
14 January 2022 7:27 WIB
Menteri Perdagangan imbau industri bantu pemerintah kendalikan harga minyak goreng
15 November 2021 14:55 WIB
Bantu UMKM bertahan saat pandemi, pemerintah terus maksimalkan KUR
17 September 2021 11:37 WIB
Sekjen Kemnaker sebut stimulus pemerintah bantu tekan pengangguran karena COVID-19
09 September 2021 14:49 WIB
Indef: Pemerintah bisa gandeng tokoh masyarakat untuk bantu salurkan bansos
19 July 2021 17:06 WIB