Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau mengklaim bahwa Provinsi Riau segera membangun dua sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) bertaraf internasional atau setingkat Sekolah Lanjutan Menengah Atas (SLTA).
Kedua sekolah itu akan dibangun di dua daerah penghasil ikan tangkap, kata Kepala DKP Provinsi Riau Surya Maulana di Pekanbaru, Selasa.
"Pelaksana tugas gubernur telah mengusulkan ke pemerintah pusat, untuk membangun SUPM internasional di Meranti dan Indragiri Hilir. Pada rapat terakhir pemerintah pusat sudah menyetujui," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan masing-masing pemerintah daerah di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Indragiri Hilir untuk menentukan lokasi sekolah usaha perikanan yang nantinya akan dibangun.
DKP Provinsi Riau menargetkan dalam dua tahun SUPM Internasional itu akan berdiri di daerah pesisir Riau, sehingga membuka peluang pasar bagi pekerja di sektor maritim sesuai cita-cita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang ingin memajukan sektor tersebut.
"Walau disetujui, tapi kami akan menerima dulu dalam bentuk anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mudah-mudah sekolah ini bisa cepat terwujud," katanya.
Selama ini, lanjutnya, provinsi tersebut telah memiliki SUPM Internasional Provinsi Riau dengan lokasi berada di Kota Dumai dan sudah berusia sekitar 15 tahun dengan lulusan sudah banyak bekerja di luar negeri, seperti Negeri Matahari Terbit, Jepang.
"Kalau di Dumai, itu murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Saat ini, ada 11 sekolah perikanan di Indonesia dan 10 di antaranya dengan sumber pendanaan dari APBN, sedangkan di Dumai berasal dari APBD Riau," ucapnya menerangkan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia dari lulusan sekolah menengah bidang kelautan dan perikanan pada tahun 2014 mencapai 778.122 orang.
"SUPM lingkup KKP pada 2014 diproyeksikan meluluskan sebanyak 1.700 orang atau 0,2 persen dari proyeksi kebutuhan SDM lulusan sekolah menengah bidang kelautan dan perikanan itu," ujar Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Badan Pengambangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP, I Nyoman Suyasa.
Oleh karena itu, lanjutnya, melalui Forum Pendidikan Menengah Kelautan dan Perikanan diharapkan agar penyelenggaran pendidikan pada SUPM dan SMK bidang kelautan dan perikanan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, sesuai standar yang ditetapkan.
Menurut dia, SDM kelautan dan perikanan harus memiliki komptensi dan berkarakter sesuai kebutuhan pembangunan nasional.
"Seperti Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Standar Kompetensi Kerja (SKP) yang berlaku secara internasional," ucap Nyoman.