BBKSDA Tidak Tahu Konflik Gajah Hancurkan Rumah

id bbksda tidak, tahu konflik, gajah hancurkan rumah

BBKSDA Tidak Tahu Konflik Gajah Hancurkan Rumah

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau mengaku tidak mengetahui adanya konflik gajah dengan manusia yang berakibat hancurnya rumah warga Jalan Baru, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

"Saya sejak tanggal 17 hingga 23 November berada di sekitar wilayah itu tepatnya di Suaka Margasatwa Balai Raja. Memang ada gajah keluar masuk kawasan namun tidak mengetahui adanya amukan gajah itu," kata Kepala BBKSDA Resor Duri, Amson lewat sambungan telepon kepada Antara di Pekanbaru, Kamis malam.

Ia menjelaskan, selama satu pekan di lokasi itu, terlihat memang gajah-gajah Sumatera berkeliaran keluar masuk dan melintasi perkebunan masyarakat namun dihalau untuk kembali ke dalam kawasan lindung.

Namun sejauh ini, lanjutnya, tidak diketahui atau belum ada laporan mengenai kawanan gajah yang mengamuk.

Sebelumnya dilaporkan sekitar 20 ekor gajah mengamuk dan merusak rumah Gustiani (42) di Jalan Baru, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Kejadiannya pekan lalu mengakibatkan rumah hancur rata dengan tanah," kata pemilik rumah, Gustiani kepada pers.

Dia menceritakan, kejadian itu bermula ketika dirinya hendak melaksanakan Shalat Magrib dan tiba-tiba sekitar 20 ekor gajah liar datang berbondong dan menghancurkan rumah.

Rumah papan yang sebelumnya berdiri kokoh milik ibu dua anak ini dilaporkan dalam sekejap mata rata dengan tanah, bahkan isi rumah juga hancur sehingga tidak bisa digunakan kembali.

"Saya bersama suami dan anak-anak saya memang Shalat Magrib ke mesjid saat itu, begitu kawanan gajah itu datang merobohkan rumah, ada adik di rumah sebelah yang tahu lebih awal. Dia yang menyampaikan ke kami, kamipun bergegas pulang melihat rumah yang memang sudah tidak berbentuk lagi," kata Gustiani.