Jakarta, (Antarariau.com) - Pramono Anung menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ditujukan untuk menyehatkan anggaran dan fiskal negara.
"Kenaikan harga BBM bersubsidi tidak ada kaitannya dengan kartu-kartu (yang diluncurkan Presiden Jokowi), namun untuk menyehatkan fiskal negara," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.
Presiden Jokowi belum lama ini memperkenalkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
"Kenaikan harga BBM ini untuk jangka panjang yaitu menyehatkan fiskal Indonesia," kata Pramono.
Dia mengemukakan, apabila kebijakan itu tidak dilakukan akan menyebabkan multi player effect, sehingga janji-janji pemerintahan tidak bisa direalisasikan.
Menurut dia, kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak populer, dan pemerintah Jokowi-JK siap menerima risiko tersebut.
"Kalau menaikkan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak populer dan itu risiko yang siap diambil pemerintah. Namun, ini untuk menyehatkan fiskal," ujarnya.
Berita Lainnya
Drama Berlanjut, Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima Uang Proyek KTP Elektronik
22 March 2018 14:20 WIB
Paspampres Kedapatan Bawa Narkoba, Pramono Anung: Ini Contoh Tidak baik
11 January 2016 17:41 WIB
Pramono Anung: Pertemuan SBY-Jokowi Bahas Subsidi BBM
27 August 2014 15:20 WIB
Monumen Nasional dikunjungi 4.000 orang pada libur Kenaikan Yesus Kristus
10 May 2024 16:41 WIB
Polres Siak fasilitasi tahanan peringati Hari Kenaikan Yesus
10 May 2024 6:56 WIB
BTN pastikan kondisi likuiditas cukup memadai di tengah kenaikan BI-Rate
26 April 2024 11:37 WIB
Ekonom nilai keputusan kenaikan BI-Rate dukung stabilitas nilai tukar rupiah
26 April 2024 11:06 WIB
Zulkifli Hasan sebut kenaikan harga bawang merah dipengaruhi sisa musim Lebaran
24 April 2024 13:31 WIB