Pekanbaru, (Antarariau.com) - Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) di Riau dinilai belum mampu mengembangkan berbagai usaha terutama dalam menghadapi persaingan bebas kawasan Asia Tenggara pada 2015.
"Belum mampunya UMKM di Riau dalam mengembangkan usaha yang ditekuninya tersebut karena keterbatasan pengetahuan dalam berusaha itu sendiri," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Riau Indra Bangsawan di Pekanbaru, Selasa.
Berdasarkan data perkembangan UMKM di Riau pada tahun 2013 terdapat total 526.800 pelaku usaha yang terdiri dari 369.140 pelaku usaha mikro, kemudian 149.533 pelaku usaha kecil dan 7.127 pelaku usaha menengah.
Menurut Indra, masih banyak UMKM yang belum mampu mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dan mampan karena mereka memerlukan pelatihan di bidang usaha sehingga dengan sendirinya bisa membawa usaha yang mereka geluti ke arah lebih maju dan berkembang.
Saat ini di Provinsi Riau telah memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang siap melatih para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Namun masih sedikit dari total jumlah UMKM di Riau yang telah mendapat kesempatan untuk latihan.
"Di PLUT ini, para pelaku dilatih cara membuat pembukuan, pengembangan usaha hingga pada hal-hal teknis seperti cara membuat label halal maupun berkode produk usahanya. Pelaku UMKM akan didampingi dan dibina sehingga benar-benar mampu mengembangkan usaha," katanya.
Selama tahun 2014, lanjutnya, PLUT sudah melakukan pelatihan terhadap UMKM di Riau sebanyak 48 kali dengan setiap pelatihan diikuti sebanyak 25 orang pelaku usaha.
"Dengan demikian, selama tahun ini saja sudah sedikitnya 1.200 pelaku UMKM telah dibina dan dilatih di PLUT," ungkap Indra.
Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman sebelumnya menyatakan pihaknya terus menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah yang ada di berbagai wilayah kabupaten/kota di provinsi tersebut.
"Itu sudah menjadi tugas pokok bagi pemerintah provinsi untuk menjadikan pelaku UMKM yang kuat dan mampu bertahan ditengah krisis sekalipun," katanya.
Selain pembinaan, pemerintah provinsi ikut mempromosikan produk-produk UMKM hingga ke pemasaran dan berkomitmen memperbanyak pelaku usaha di Riau dengan menumbuhkembangkan mereka serta memberi bantuan modal, pelatihan, pemasaran hingga promosi.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Riau merupakan peringkat 5 tertinggi nasional dan merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatera.
Peluang untuk sektor UMKM tumbuh dan berkembang di Riau akan semakin besar dan harus menjadi perhatian bersama. "Perbankan harus turut serta membantu dalam permodalan, selain juga melakukan pembimbingan agar terus semakin maju," katanya.
Berita Lainnya
Menteri Maman Abdurrahman sebut Jamkrida jadi kunci pemberdayaan UMKM
18 December 2024 14:35 WIB
Pemerintah perpanjang masa berlaku insentif PPh Final 0,5 persen bagi UMKM
16 December 2024 14:32 WIB
Sukses dukung UMKM naik kelas, Pemprov Kepri tambah pagu subsidi ke BRK Syariah
16 December 2024 12:15 WIB
Komisi VII DPR RI kawal proses penghapusan piutang macet UMKM
07 December 2024 16:38 WIB
Menteri ESDM Bahlil beri sinyal ojol tetap dapat subsidi BBM dengan skema UMKM
04 December 2024 17:05 WIB
Pelaku UMKM di Siak terima wakaf gerobak dari program CWLD Seri-002 YBRKS
04 December 2024 15:58 WIB
Dukung UMKM, Lion Parcel turunkan ongkir di Sumatra
03 December 2024 13:16 WIB
Kumpul Jasa Pekanbaru perkuat UMKM dan alumni prakerja
29 November 2024 20:19 WIB