Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu kembali menyatakan keinginan untuk mengelola sumur minyak di kawasan konservasi Danau Zamrud di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
"Sudah sangat lama kami mengajukan izin tapi belum disetujui oleh kementerian terkait," kata Manager of Government and Public Relation BOB Pertamina Hulu-BSP Munasir kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
BOB Pertamina-BSP merupakan perusahaan gabungan dari perusahaan milik daerah yakni PT BSP yang dipercaya untuk mengelola ladang minyak Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP) yang sebelumnya dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia.
Selama ini perusahaan tersebut mendapat sorotan tajam karena produksi minyak Blok CPP jauh menurun dibandingkan ketika masih dikelola Chevron.
Munasir menjelaskan, perusahaan sebenarnya memiliki rencana untuk mengelola sumur yang sudah ada di kawasan Danau Zamrud itu. Namun, pengurusan izin harus memiliki persetujuan khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dan Kehutanan karena Danau Zamrud merupakan kawasan konservasi.
Perusahaan sebenarnya sudah mengajukan izin ke Kementerian Kehutanan sudah lebih dari dua tahun lalu, namun penyebab lamanya proses persetujuan sampai kini tidak jelas.
"Dalam waktu dekat kami akan kembali menyurati Menteri LH dan Kehutanan yang baru. Sebelumnya kami juga sudah berkoordinasi dengan SKK Migas," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya memang masih bergelut untuk mempertahankan produksi minyak melawan laju penurunan alami. Hingga kini BOB Pertamina-BSP baru mampu menekan laju penurunan alami (decline rate) sebesar delapan persen, atau lebih baik dari laju penurunan normal yang umumnya berkisar 10-14 persen per tahun.
Ia mengatakan produksi minyak kini mencapai 14.707 barel per hari (bph), sudah lebih tinggi dibandingkan target di WPnB tahun ini yang mencapai 14.571 bph.
"Semua perusahaan pasti mengalami penurunan produksi minyak secara alami. Namun, kami bisa menahan laju decline rate sebesar delapan persen dan itu lebih dari setengah dari penurunan alami," katanya.
Ia mengatakan tahun ini BOB Pertamina-BSP hanya melakukan pengeboran terhadap tiga hingga empat sumur eksplorasi dan yang sudah ada (infill development). "Satu sumur bisa mendapatkan 100 bph, seperti di sumur MO1," katanya.
Menurut dia, pada 2015 perusahaan mengajukan untuk melakukan 10 pengeboran sumur. Rinciannya adalah satu sumur eksplorasi, delapan sumur "inflill development", dan satu sumur injeksi. "Targetnya untuk mencapai produksi 15.000 bph," kata Munasir.
Berita Lainnya
Presiden RI Jokowi bertemu Gubernur Jenderal Papua Nugini Bob Dadae
05 July 2023 12:48 WIB
Penyanyi legendaris Bob Tutupoli wafat
05 July 2022 9:46 WIB
Bob Dylan akan rilis buku baru mengenai penulisan lagu pada November
09 March 2022 9:19 WIB
Pemkab Siak terima 2.250 alat tes antigen dari BOB PT BSP-Pertamina Hulu
23 August 2021 10:23 WIB
Hari Kucing Sedunia, ini fakta menarik soal kucing yang perlu diketahui
08 August 2021 8:45 WIB
Cegah stunting, PKK Siak dan BOB-PT BSP serahkan bantuan PMT ke posyandu
04 July 2021 8:54 WIB
Bersahabatnya industri hulu migas dan alam di Danau Zamrud
23 August 2020 12:16 WIB
Pencipta lagu anak-anak tahun 1990-an Papa T Bob meninggal dunia
10 July 2020 14:57 WIB