Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Spanyol sepakat untuk menguatkan kerja sama finansial melalui implementasi Mekanisme Kerja Sama Keuangan Bilateral Indonesia-Spanyol yang membawa manfaat nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan inovasi ekonomi.
Komitmen penguatan kerja sama keuangan tersebut menjadi salah satu topik utama bahasan Konsultasi Politik ketiga Indonesia-Spanyol antara delegasi kedua negara di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di Jakarta, 11 Maret 2025.
Menurut Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI Umar Hadi yang memimpin delegasi RI dalam agenda konsultasi itu, kerja sama tersebut tak hanya meningkatkan efisiensi pendanaan, namun juga membuka peluang kerja sama inovatif di berbagai sektor.
“Kita melihat manfaat langsung dari mekanisme kerja sama keuangan Indonesia-Spanyol yang memungkinkan pelaksanaan proyek strategis seperti Sistem Pengawasan Terintegrasi Maritim dan Perikanan, serta penguatan ekosistem keamanan siber di Indonesia,” kata Umar, menurut keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima, Kamis.
Dia memandang mekanisme tersebut mendukung penguatan hubungan perdagangan dan investasi serta memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat Indonesia dan Spanyol.
Sementara itu, Direktur Jenderal Amerika Utara, Eropa Timur, dan Asia-Pasifik Kemlu Spanyol Luis Fonseca Sanchez yang memimpin delegasi Spanyol mengatakan, kerja sama tersebut menunjukkan komitmen bersama kedua negara dalam menghadapi tantangan global.
“Spanyol sangat menghargai kemitraan ini yang mencerminkan visi bersama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi,” ujar Sánchez.
Dia mengutarakan harapan supaya ke depannya terjalin kerja sama di semakin banyak bidang, terutama di sektor energi terbarukan seperti Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (JETP).
Kerja sama dengan Spanyol di bidang energi terbarukan dipandang tepat karena Spanyol merupakan salah satu negara Eropa dengan pengembangan energi terbarukan terpesat, khususnya untuk tenaga angin dan surya.
Menurut Kemlu RI, produksi energi terbarukan Spanyol mencapai 149 TWh atau menyumbang 56 persen suplai energi, sedangkan penggunaan energi dari bahan bakar fosil di sana terus menurun hingga hanya 1,1 persen.
Selain kerja sama keuangan serta energi terbarukan, delegasi kedua negara membahas upaya peningkatan interaksi antara masyarakat melalui jalur pendidikan, seperti pengajaran Bahasa Spanyol di kampus-kampus Indonesia dan pembukaan kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) bagi warga Spanyol.
Indonesia turut mengharapkan Spanyol dapat memberikan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia serta mendorong lebih banyak mahasiswa Spanyol untuk belajar di Indonesia yang menyediakan sejumlah beasiswa, seperti Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI).