Beijing (ANTARA) - China mendukung upaya Teheran untuk menjamin perdamaian dan stabilitas regional serta siap untuk menjaga kontak erat dengan Iran, kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Senin dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran sementara, Ali Bagheri Kani.
"China mendukung Iran dalam membela kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya sesuai dengan hukum, serta upayanya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional, dan siap untuk tetap berhubungan erat dengan pihak Iran," kata Wang, seperti dikutip oleh Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.
China dengan tegas mengutuk pembunuhan pemimpin politik gerakan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, dan menganggap bahwa tindakan ini secara serius melanggar norma-norma kunci hubungan internasional serta kedaulatan, keamanan, dan martabat Iran.
Selain itu pembunuhan Haniyeh juga secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza, dan berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional, kata menteri China tersebut.
"Komunitas internasional harus segera bersatu dan mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk benar-benar melaksanakan resolusi terkait dari Dewan Keamanan (PBB), serta menciptakan kondisi untuk gencatan senjata yang cepat, lengkap, dan permanen di Gaza," kata Wang.
Pada 31 Juli, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut, menewaskan komandan Hizbullah Fuad Shukr bersama setidaknya empat warga sipil.
Sementara itu, Haniyeh dibunuh di kediamannya di Teheran pada Rabu lalu. Gerakan Palestina menuduh Israel membunuh Haniyeh dan bersumpah akan membalas dendam.
NBC News melaporkan, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, bahwa negara Yahudi tersebut sedang bersiap untuk kemungkinan serangan berkepanjangan oleh Hamas dan Hizbullah yang ingin membalas kematian para pemimpin mereka.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Selain itu, pejuang Hamas menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta menahan lebih dari 200 sandera.
Menurut Israel, sekitar 1.200 orang tewas. Pasukan Pertahanan Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dengan tujuan yang dinyatakan untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan para sandera.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah melebihi 39.790, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita Lainnya
FAO peringatkan kerawanan pangan akut diperkirakan akan memburuk di 22 negara
02 November 2024 17:03 WIB
BPBD Kota Bogor tangani 114 bencana alam selama Oktober 2024
02 November 2024 16:47 WIB
PBB: 100 ribu warga Palestina baru-baru ini mengungsi dari Gaza Utara
02 November 2024 16:31 WIB
Jorge Martin dekati gelar juara dunia usai menang sprint di GP Malaysia
02 November 2024 16:19 WIB
Beginilah cara menikmati makanan sehat tanpa garam berlebih
02 November 2024 16:11 WIB
InJourney Airports lakukan transformasi penampilan Bandara Soekarno-Hatta
02 November 2024 16:02 WIB
Jumlah korban tewas akibat hujan dan banjir Spanyol bertambah, menjadi 207
02 November 2024 15:49 WIB
HIPMI gandeng BRI untuk kemudahan fasilitas permodalan pengusaha muda
02 November 2024 15:41 WIB