Selatpanjang, (Antarariau.com) - Hewan liar seperti anjing, kucing dan babi yang berkeliaran ke kampung-kampung meresahkan warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau disebabkan kekhawatiran mereka akan berjangkitnya penyakit rabies akibat gigitan satwa itu.
"Sudah seharusnya pemerintah melalui Dinas Peternakan mencari solusi atas terus bertambahnya populasi satwa tersebut, apalagi hewan itu sudah berada di tengah permukiman mencari makanan," kata anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH di Selatpanjang, Minggu.
Ia minta agar aparat terkait serius menangani hewan liar tersebut dan jangan dulu menunggu adanya korban baru bertindak.
Anjing yang berkeliaran ke kampung-kampung itu tidak lagi diketahui pemiliknya dan populasinya terus bertambah disebabkan mereka berkembang biak. Anjing itu diduga ada yang berasal dari anjing buru yang tidak dirawat dan dikandangkan pemiliknya.
Ditambahkan anggota DPRD lainnya, Edi Masyhudi meski masalah keberadaan hewan liar itu sepele, tapi ini harus ditanggapi serius, dan dinas terkait harus pro aktif.
"Dinas juga harus ada solusi sekaligus mengadakan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak meliarkan hewan peliharaan mereka serta merawat dan bila perlu menyutikkan anti rabies kepada peliharaan mereka itu," ujarnya.
Selanjutnya Dinas Peternakan atau Dinas Kesehatan bisa saja memberikan racun kepada anjing liar atau hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies karena bagaimanapun warga harus mendapatkan ketenangan.
"Mungkin bisa melalui spanduk, dengan meminta agar masyarakat memvaksin anjing mereka serta imbauan agar tidak melepasliarkan peliharaan mereka tersebut," ujarnya.
Populasi anjing liar di Kabupaten Meranti diperkirakan sudah mencapai ratusan ekor dan hewan itu mendatangi tempat tempat sampah atau rumah makan mencari sisa-sisa makanan.