Sengketa Lima Desa Jangan Diselesaikan Lewat Arogansi

id sengketa lima, desa jangan, diselesaikan lewat arogansi

Sengketa Lima Desa Jangan Diselesaikan Lewat Arogansi



Pekanbaru, (Antarariau.com) - Anggota Komisi A DPRD Provinsi Riau Tony Hidayat berharap agar masalah sengketa lima desa antara Pemerintah Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu bisa diselesaikan secara damai, dan tidak mengedepankan arogansi masing-masing kepala daerah.

"Saya minta semua pihak menahan diri. Kedua kepala daerah agar bisa mengendalikan emosi dan berpikir jernih, jangan arogan," kata Tony Hidayat di Pekanbaru, Selasa.

Masalah sengketa lima desa terus mencuat ke permukaan, khususnya pada jelang Pemilu Legislatif tahun ini. Pemerintah Kabupaten Kampar mengklaim daerah tersebut sudah mendapat persetujuan berdasarkan putusan dari Mahkamah Agung, sedangkan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu merasa sejak awal membangun lima desa tersebut.

Bahkan, pada pekan lalu sempat terjadi aksi saling serang dari Satpol PP kedua pemerintah daerah saat Pemerintah Kabupaten Kampar menggelar pengobatan massal di daerah itu.

"Kenapa harus memerintahkan petugas Satpol PP untuk membubarkan acara dan membuat keributan. Apapun alasannya, semua itu harus diselesaikan dengan kepala dingin," kata Tony Hidayat.

Ia mengatakan agar penyelesaian masalah tersebut diserahkan kepada pihak yang berwenang dan mengikuti aturan hukum yang berlaku. Kerusuhan dinilai hanya akan merugikan masyarakat setempat dan menghambat pembangunan daerah.

Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan mengatakan Pemprov Riau akan memfasilitasi antara kedua pemerintah daerah yang saling klaim untuk menyelesaikan masalah sengketa lima secara damai.

Ia mengatakan, pihaknya akan mempertemukan Bupati Kampar Jefry Noer dan Bupati Rokan Hulu Achmad membahas penyelesaian sengketa itu.

Menurut dia, ada beberapa solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut yang dipercaya tidak akan merugikan salah satu pihak.