Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara V bergerak cepat melakukan aksi mitigasi bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, aparat pemerintah, hingga personil TNI dan Polri pasca dugaan kemunculan harimau sumatera di kebun PTPN V Unit Lubuk Dalam, Kabupaten Siak.
VP Corporate Communication PTPN V, Risky Atriansyah dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Senin, mengatakan bahwa langkah cepat perusahaan tersebut untuk melindungi segenap karyawan serta masyarakat yang bermukim di sekitar perusahaan pasca kemunculan harimau sumatera di Kabupaten Siak dalam kurun waktu sepekan terakhir.
"Kita bergerak cepat dengan segara melakukan aksi mitigasi bersama instansi terkait. Kami berharap gerak cepat ini dapat melindungi karyawan, masyarakat, dan harimau sumatera itu sendiri pasca awal kemunculannya sejak sepekan terakhir," kata dia.
Seekor harimau sumatera terpantau berkeliaran di areal pemukiman warga Kabupaten Siak sejak pekan terakhir Januari 2023 kemarin. Hingga kini, si belang raja rimba terus bergerak hingga diduga mulai memasuki kawasan perkebunan unit PTPN V.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat seekor ternak sapi diduga menjadi korban jamahan harimau sumatera. Di video itu, disebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di unit PTPN V.
Kepada wartawan, Risky membenarkan peristiwa dugaan kemunculan satwa dilindungi bernama latin Panthera tigris sumatrae itu terjadi kebun PTPN V, tepatnya di unit Afdeling VII Kebun Lubuk Dalam, Siak, hari ini.
Ia turut membenarkan terdapat dua ekor ternak sapi milik karyawan diduga menjadi mangsa si raja rimba tersebut. Bahkan, pada salah satu ternak sapi ditemukan dengan kondisi separuh badan terluka parah.
"Lokasinya di afdeling VII kebun lubuk dalam. Ada dua ekor sapi karyawan yang diduga dimangsa oleh harimau," tuturnya.
Hanya saja, ia menuturkan tidak ada karyawan yang melihat langsung peristiwa kemunculan harimau tersebut secara langsung. Namun, berdasarkan pantauan di lokasi bersama dengan tim, terlihat jejak yang diduga kuat merupakan jejak kaki harimau sumatera.
"Kita telah mengeluarkan imbauan agar karyawan dan masyarakat tidak melaksanakan aktivitas di luar rumah, terutama malam hari. Untuk keamanan karyawan dan keluarganya, khusus afdeling VII dan afdeling I, karyawan tidak bekerja sementara sampai dapat dipastikan kondisi terkendali," imbaunya.
Lebih jauh, pasca kejadian ia mengatakan manajemen kebun PTPN V Unit Lubuk Dalam segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD). Selain itu, manajemen kantor Direksi PTPN V juga telah berkoordinasi dengan BBKSDA Riau untuk segera melakukan langkah mitigasi.
"Semoga kemunculan harimau sumatera yang telah berlangsung selama sepekan terakhir ini dapat segera teratasi," demikian Risky.
Sebelumnya kemunculan harimau di Kota Siak telah membuat geger warga Siak sejam beberapa waktu lalu. Bahkan, harimau terlihat melintas di pemukiman warga dan terekam kamera CCTV di Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak pada Sabtu dini hari (21/1), setelah warga melaporkan temuan jejak kaki satwa liar tersebut.
Rekaman kamera pengawas menunjukkan harimau melintas di depan ruko. Harimau itu diduga berasal dari Hutan Arwinnas.
Jejak harimau sebelumnya juga ditemukan di belakang rumah warga di Kampung Suak Lanjut, Kecamatan Siak, pada Senin (16/1).
Selanjutnya, jejak harimau dilaporkan ditemukan di samping rumah warga Gang Nelayan pada Rabu (18/1) dan seorang warga mengaku melihat harimau di sekitar Jalan Sapta Taruna di dekat Hutan Arwinas pada Jumat (20/1).