Jakarta (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) dan Jerman akan mengirim kendaraan tempur lapis baja untuk Ukraina buatan masing-masing dari kedua negara guna mendukung Kiev dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia, demikian disampaikan Gedung Putih pada Kamis (5/1).
Pengumuman itu disampaikan dalam sebuah pernyataan mengenai percakapan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya pada hari yang sama.
Dalam percakapan telepon itu, Biden menyatakan niatnya untuk memasok Ukraina dengan Bradley Infantry Fighting Vehicle (BFV), kendaraan tempur lapis baja beroda rantai yang digunakan untuk membawa pasukan ke medan perang. Biden tidak memerinci berapa banyak kendaraan itu yang akan dikirim ke Ukraina.
Sementara itu, Scholz mengatakan Jerman siap menyediakan Marder Infantry Fighting Vehicle bagi Ukraina, ungkap pernyataan itu. AS dan Jerman akan melatih pasukan Ukraina tentang cara mengoperasikan masing-masing kendaraan yang diberikan kepada Ukraina.
Selain itu, untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara Ukraina, Berlin dan Washington akan menyediakan tambahan baterai rudal darat ke udara Patriot untuk Kiev. Dengan demikian, Ukraina akan memiliki dua sistem senjata serupa setelah AS mengumumkan satu pengiriman senjata tersebut ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Washington pada Desember lalu, menurut pernyataan itu.
Baca juga: Vladimir Putin perintahkan gencatan senjata di Ukraina untuk Natal Rusia
Baca juga: Belasan ribu pria Ukraina berupaya tinggalkan negara itu untuk hindari darurat militer
Berita Lainnya
KSAU dan Prabowo Subianto bahas hal penguatan pertahanan udara
03 May 2024 12:17 WIB
Masyarakat Indonesia didorong lebih banyak konsumsi teh tanpa pemanis
03 May 2024 12:10 WIB
Sejumlah hal yang perlu diketahui soal metode perawatan kulit Sandwich Retinol
03 May 2024 12:01 WIB
MUI minta ICC untuk tidak ragu dalam menangkap PM Benjamin Netanyahu
03 May 2024 11:44 WIB
Indonesia turunkan kekuatan terbaik hadapi Thailand di perempat final Piala Uber 2024
03 May 2024 11:35 WIB
500 jasad tahanan warga Palestina masih ditahan Israel
03 May 2024 11:23 WIB
Mendagri nyatakan Pilkada Serentak 2024 tak dipercepat ke September
03 May 2024 10:52 WIB
HIPMI Jaya komitmen ciptakan ekosistem bisnis setelah ibu kota pindah ke IKN
03 May 2024 10:43 WIB