Pelatihan Pertanian Kampar Sukses

id pelatihan pertanian, kampar sukses

Pelatihan Pertanian Kampar Sukses

Kampar (Antarariau.com) - Tak terasa program pelatihan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata Kubang Jaya tahun ini, sudah usai. Angkatan XVII dan XVIII yang menjadi penutup pelatihan itu. Dari 240 peserta yang direncanakan, 158 orang diantaranya yang berhak mendapat sertifikat.

Dari 158 orang itu kata Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKP) Kabupaten Kampar, Aliman Makmur, 20 orang diantaranya mendapat peringkat 10 besar. Dari pertanian dan perikanan masing-masing 6 orang dan peternakan 8 orang. “Peserta yang paling tua dari dua angkatan itu berusia 56 tahun. Sementara yang paling muda 17 tahun,” katanya.

Lebih jauh Aliman merinci, sepanjang tahun 2013, sudah 1.640 orang warga dari ragam desa di Kabupaten Kampar yang lulus P4S. Angka ini setara dengan 75,92 persen dari yang ditargetkan. “Sebanyak 519 orang di antara mereka sudah mencairkan proposal pinjaman dana bergulir. Total pinjaman dana itu mencapai Rp 23 miliar,” Aliman merinci.

Sebenarnya kata Aliman, angka petani yang mendapat kucuran pinjaman dana bergulir itu bisa lebih banyak lagi. Tapi lantaran banyak juga alumni P4S yang pernah punya kredit macet di bank, membikin kesempatan itu urung didapat.

Bagi Bupati Kampar Jefry Noer, kendala semacam ini tak harus membikin alumni P4S berkecil hati, apa lagi sampai patah semangat. “Ada baiknya saudara konsultasi kepada Kabag Ekonomi, Sudiarto. Insya Allah solusi untuk itu akan ada. Kalau solusinya tak ada, silahkan lapor kepada saya,” pinta Jefry saat didaulat memberi motivasi kepada para peserta P4S angkatan XVII dan XVIII yang sudah dinyatakan lulus pada hari itu.

Sebenarnya kata Jefry, lulusan P4S itu tak harus bergantung 100 persen kepada bantuan pinjaman dana bergulir. “Silahkan ambil bantuan pinjaman itu kalau memang sudah kepepet. Kalau tidak, mending tak usah. Sebab pegang duit banyak-banyak terkadang membikin kita ‘buta’. Sering peruntukan duit itu salah sasaran. Akan lebih baik, bekerja, bekerja dan bekerjalah semampu saudara dengan bekal ilmu yang saudara dapat dari Kubang Jaya ini,” Jefry menyemangati.

Jangan nanti kata Jefry, pas ketemu di desa, para alumni P4S malah nongkrong tak karuan. Giliran ditanya kenapa belum berusaha,”Belum dapat pinjaman dana bergulir, Pak. Jangan omongan kayak gini yang saya dengar. Saudara musti yakin kalau dengan ilmu yang saudara dapat dari Karya Nyata Kubang Jaya ini, saudara bukan lagi masuk kategori orang miskin. Tapi sudah menjadi sosok yang mampu berusaha tanpa harus berharap dari bantuan pinjaman,” katanya.

Lantaran angkatan XVII dan XVIII ini adalah angkatan paling bontot, Jefry minta kepada BPPKP supaya mereka diawasi dan diberikan motivasi. “Saya tak mau mendengar mereka tak punya aktivitas. O ya satu lagi, jika ada anak apalagi peserta P4S yang kedapatan menggunakan narkoba, segera coret dari daftar alumni P4S. Sebab tak ada toleransi untuk itu. Ingat, alumni P4S itu adalah contoh, motor penggerak di perdesaan,” kata Jefry.