Seoul (ANTARA) - Kasus harian demam di Korea Utara turun menjadi di bawah 100.000 untuk pertama kalinya, kata media pemerintah, Sabtu (28/5).
Penurunan itu terjadi dalam kurun waktu kurang dari tiga pekan setelah Korut pertama kali mengakui ada wabah COVID-19.
Negara yang terisolasi itu belakangan ini berjuang keras melawan gelombang COVID sejak menyatakan keadaan darurat dan memberlakukan penguncian atau lockdown secara nasional bulan ini.
Kondisi tersebut memicu kekhawatiran akan kurangnya vaksin, pasokan medis dan kekurangan makanan.
Hingga Jumat (27/5) malam, sebanyak 88.520 lebih orang menunjukkan gejala demam dibandingkan dengan hampir 400.000 orang sekitar 10 hari yang lalu, kata kantor berita resmi KCNA, yang mengutip data pusat pencegahan epidemik darurat negara.
Jumlah keseluruhan pasien demam sejak April naik menjadi 3,36 juta di antara 25 juta populasi. KCNA tidak melaporkan kematian tambahan. Hingga Jumat (27/5), kematian tetap berjumlah 69 orang.
Korut belum mengonfirmasi jumlah total orang yang dites positif COVID-19, tampaknya kekurangan pasokan alat tes. Para ahli mengatakan angka yang diumumkan mungkin tidak dilaporkan dan sulit untuk menilai skala situasi yang sebenarnya.
Media pemerintah mengatakan “seluruh sektor dan unit” di negara itu “tengah mempertahankan kewaspadaan maksimum dan memobilisasi kemampuan” guna melawan virus tersebut. Otoritas mendorong pemeriksaan dan tes medis yang “ketat, cepat dan canggih”.
"Sekat-sekat pelindung berlapis sudah dibangun untuk penguncian dan penutupan ibu kota, perbatasan, garis depan, pesisir, laut, dan wilayah udara guna memeriksa secara menyeluruh masuknya varian virus baru," tambah KCNA.
Korea Selatan dan Amerika Serikat sudah menawarkan untuk membantu Korut melawan pandemi, termasuk dengan vaksin, tetapi Pyongyang belum menanggapi.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden dan Yoon bertemu di tengah kekhawatiran tentang Korut
Baca juga: Amerika Serikat kritik Rusia dan China yang menentang sanksi PBB atas Korut
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB