Pekanbaru, (antarariau.com) - Kapolda Riau Brigjen Pol Suedi Husein membantah bahwa pihak kepolisian terlambat mengantisipasi perkembangan geng motor di Pekanbaru yang terlanjur banyak merekrut anak muda dan pelajar dan menimbulkan keresehan masyarakat akibat tindak anarkisme.
"Tidak, kami tidak kecolongan. Daripada tidak ditangkap sama sekali," kata Kapolda Riau usai mengikuti apel Hari Kebangkitan Nasional di Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya keras menuntaskan kasus kekerasan yang melibatkan anggota geng motor dengan tidak memberi toleransi pada mereka.
Karena itu ia meminta tidak ada pihak yang saling menyalahkan dalam kasus tersebut.
"Kok ditangkap (kami) salah, gak ditangkap juga salah," katanya.
Jajaran Polda Riau, khususnya Polresta Pekanbaru, beberapa waktu belakangan ini gencar memerangi anggota geng motor yang melakukan tindak kriminal.
Meski begitu, ahli psikologi sosial dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Dr Mirra Noor Milla mengatakan tindakan polisi sudah terlambat karena membiarkan kelompok itu terlanjur besar.
Sebab hanya dalam waktu dua tahun geng motor di Kota Pekanbaru tumbuh dengan jumlah anggota lebih dari 500 orang bahkan sebagian besar dari mereka adalah pelajar SMP dan SMA.
"Yang sangat disayangkan adalah, kenapa sudah sejauh ini aparat kepolisian membiarkan kelompok itu berkembang," kata Mirra.
Menurut dia, seharusnya Pemerintah Kota Pekanbaru dan aparat kepolisian bisa mencegah berkembangnya kelompok geng motor pimpinan Klewang dengan menghambat berkembangnya kultur kekerasan melalui penegakan hukum dan tidak memberi ruang bagi mereka untuk beraktivitas.
Sikap permisif dan pembiaran secara berulang-ulang itu membuat kekerasan dianggap menjadi budaya yang bisa diterima, dan fatalnya hal itu dianggap sesuatu yang hebat bagi generasi muda yang sedang mencari identitas.
Dalam kasus geng motor, para remaja akhirnya menjadi korban dari tindakan pembiaran para penguasa dan aparat hukum terhadap virus anarkisme dan terorisme.
Berita Lainnya
Kapolda Riau akan copot pejabat polisi apabila ada kecelakaan menonjol saat Nataru
19 December 2024 14:22 WIB
Kapolda Riau resmikan Musholla Al-Muawwanah di Rohil
04 December 2024 10:25 WIB
Kapolda Riau tinjau rapat pleno penghitungan suara Pilkada di Rohil
03 December 2024 13:01 WIB
Kunjungi Mandau, Kapolda Riau sebut Pilkada di Bengkalis berjalan kondusif
30 November 2024 13:42 WIB
Pantau pemungutan suara di Pelalawan, Kapolda ditanya nyucuk di mana
27 November 2024 18:25 WIB
Dukung ketahanan pangan di Rohul, Kapolda Riau lepas 20 ribu benih ikan
21 November 2024 18:39 WIB
Kapolda Riau beri pembekalan kesiapan pengamanan pilkada di Rohul
21 November 2024 18:29 WIB
Cek pengamanan pilkada, Kapolda Riau : Inhil aman terkendali
20 November 2024 15:39 WIB