Dinkes Dumai : Anak tak divaksin bisa belajar di rumah

id Vaksinasi Dumai, Dinkes Dumai

Dinkes Dumai : Anak tak divaksin bisa belajar di rumah

Seorang siswa sekolah dasar menerima suntikan vaksin COVID-19 di Dumai, Riau, Senin (17/1/2022). (ANTARA/Aswaddy Hamid)

Dumai (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Dumai menyiapkan vaksin Sinovac untuk pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 - 11 tahun di semua sekolah dasar negeri dan swasta.

Dinkes menyatakan tidak ada pemaksaan, namun diharap orangtua memberi perlindungan pada anak dari penularan COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, untuk menyukseskan program vaksinasi anak ini sudah dibuat kesepakatan bersama, bahwa anak boleh belajar tatap muka apabila sudah vaksin, dan bagi yang menolak bisa belajar dari rumah atau dalam jaringan (daring).

"Vaksin ini tidak dipaksakan, siapa yang mau saja. Namun alangkah baiknya kita para orangtua memberi perlindungan ke anak agar tidak terpapar COVID-19 dan mereka bisa belajar tatap muka di sekolah," kata Syaiful dalam keterangan pers di Dumai, Senin.

Dijelaskannya, vaksinasi anak di Dumai dimulai sejak 17 Januari 2022 dan tercatat sudah 3.458 anak sudah divaksin, atau 9,8 persen dari 33.106 sasaran, di luar sekolah pesantren dan madrasah.

Kesepakatan bersama pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun diputuskan dalam rapat bersama dinas kesehatan, dinas pendidikan dan TNI Polri pada Minggu 23 Januari 2022, dengan mengacu Keputusan Menteri Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Anak yang memenuhi syarat untuk vaksin, lanjut Jubir Satgas COVID-19 Dumai ini, maka terlebih dahulu dilakukan skrining atau pengecekan kesehatan oleh tim medis. Saat divaksin juga diminta orangtua mendampingi anak dengan harapan tidak ada menimbulkan efek.

"Keputusan ini diambil agar terbentuk kekebalan pada anak, karena kita berkeinginan anak tidak terpapar COVID-19 dan pelaksanaan belajar lebih optimal," sebut Syaiful.

KadiskesDumai ini mengimbau orangtua agar mempersiapkan anak sebelum divaksin dengan cara menjaga fisik anak melalui pemberian makan dan menjelaskan tujuan dari vaksin tersebut agar tidak khawatir.

Data vaksinasi Dumai, Vaksin I tercapai 211.898 dosis atau 89,72 persen, Vaksin II 148.552 dosis atau 62,68 persen dan Lansia 10.446 atau 64,3 persen, serta Anak 3.458 dosis atau 9,8 persen hingga Minggu 23 Januari 2022.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Dumai Yusmanidar mempertegas lagi bahwa anak tidak divaksin tetap bisa belajar secara daring di rumah. Saat ini pihaknya tengah menyusun jadwal pelaksanaan vaksin, dan apabila ada efek ditimbulkan akibat vaksinasi, menjadi tanggung jawab negara.

Yusmanidar mengaku belum dapat menyimpulkan antusias orangtua terhadap vaksin anak ini karena masih pendataan di sekolah melalui selebaran. Nantinya akan dijadwalkan kunjungan tim medis ke sekolah sekolah dan diharap orangtua ikut hadir mendampingi anak saat divaksin.

"Kita masih mengumpulkan persetujuan orangtua anak, dan bagi yang memenuhi syarat tapi tidak mau divaksin masih bisa belajar dari rumah. Para guru sudah diingatkan untuk lebih humanis kepada anak saat divaksin," kata Yusmanidar.

Walikota Dumai Paisal apresiasi sinergitas Polres Dumai dalam pelaksanaan program vaksinasi anak ini, dalam rangka mewujudkan herd immunity bagi anak dan agar anak terbiasa tidak takut divaksin.

Paisal berpesan kepada seluruh orang tua agar dapat mengajak mengikuti vaksin karena yang disediakan sudah terjamin halal dan keamanan nya.

"Untuk orang tua jangan takut membawa anaknya untuk vaksinasi, mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi ini dapat mencegah penularan varian baru omicron yang ada di Indonesia saat ini," demikian Walikota Dumai Paisal.