Penghuni Rutan sudah sesak, Dumai layak miliki Lapas

id Rutan Dumai,lapas dumai,rutan dumai penuh, rutan penuh

Penghuni Rutan sudah sesak, Dumai layak miliki Lapas

Arsip foto. Seorang petugas medis berjaga di depan pintu keluar blok tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Dumai di Dumai, Riau, Rabu (30/9/2020). (ANTARA/Aswaddy Hamid)

Dumai (ANTARA) - Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Dumai Pance D Panjaitan menyebut sudah layak daerah ini memiliki lembaga pemasyarakatan (Lapas) karena kondisi makin tidak layak. Warga binaan sudah sesak mencapai 1.049 orang, dari kapasitas daya tampung hanya 256 orang.

Untuk pengelolaan dan penjagaan ribuan warga sedang menjalani hukuman negara ini, Rutan Dumai memiliki 71 pegawai serta sipir penjara, dengan sistem shift penjagaan 10 petugas.

Kendati begitu, dalam pengelolaan Rutan ini seluruh petugas berupaya maksimal membina dan menciptakan kondisi tetap kondusif, tenang dan nyaman ke warga binaan.

"Kapasitas Rutan tidak memadai lagi, karena sudah kelebihan 400 persen penghuni. Namun tetap kita berusaha meningkatkan pelayanan dan pembinaan meski ada keterbatasan," kata Pance kepada wartawan, Jumat.

Jumlah warga binaan membludak ini, lanjutnya, tidak bisa dikurangi dengan mengirim ke Lapas atau Rutan lain di Provinsi Riau, karena kondisi sama penghuni kamar penuh.

"Saat ini Lapas yang ada di Riau keadaan masih penuh, sehingga kami tidak bisa mengirim warga binaan,.makanya Rutan ini selalu kelebihan kapasitas," sebut Pance.

Terkait pembinaan kemandirian warga binaan, Rutan bekerjasama dengan perusahaan untuk memberikan keterampilan. Sedangkan kesehatan dibantu satu dokter petugas dinas kesehatan. Pembinaan kepribadian dilakukan bersama kementerian agama.

Pance berharap dengan kondisi daya tampung memprihatinkan bagi warga binaan ini, agar Pemkot Dumai dan DPRD untuk bisa menanggapi bahwa Dumai sudah layak memiliki Lapas baru.

Baca juga: Warga Rutan Dumai produksi face shield dan masker cegah COVID-19

Baca juga: Hasil tes cepat, lima pegawai Rutan Dumai Reaktif COVID-19