Menpora Tunggu Langkah Kongkret Joint Commitee Terkait Sepakbola

id menpora tunggu langkah kongkret joint commitee terkait sepakbola

Jakarta, (antarariau) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng menunggu langkah konkret realisasi hasil rapat "Joint Committe" (JC) oleh pihak PSSI dan KPSI sebagai langkah perbaikan sepak bola nasional.

"Rapat telah digelar. Keputusan sudah ada. Makanya harus ada langkah konkret dalam merealisasikan hasil rapat," kata Menpora Andi Mallarangeng di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin.

Rapat JC yang di dalamnya terdapat perwakilan dari PSSI dan KPSI dan dipantau langsung oleh Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC telah dilakukan di Kuala Lumpur Malaysia, Kamis (20/9).

Sedikitnya ada empat keputusan dan ditambah dengan penekanan timnas yang hanya boleh ada satu, bukan seperti yang terjadi saat ini yaitu timnas dibawah PSSI dengan pelatihnya Nil Maizar dan KPSI dibawah pelatih Alfred Riedl.

"Jika keputusan akan timnas dilaksanakan, bisa dipastikan akan jauh lebih kuat. Semua juga tahu jika timnas adalah kumpulan pemain-pemain terbaik yang ada," ujar Menpora, menambahkan.

Selain masalah timnas, hasil rapat JC adalah masalah kompetisi. Kompetisi yang ada saat ini yaitu "Indonesia Premier League" (IPL) dan "Indonesia Super League" (ISL) tetap berjalan masing-masing pada musim 2013. Namun, keduanya harus berafiliasi di bawah PSSI.

Meski demikian, kedua kompetisi ini tidak selamanya terpisah. Berdasarkan hasil rapat JC nantinya hanya ada satu kompetisi profesional yang baru dan terintegrasi yang akan dimulai musim 2014 atau 2015. Musim 2013 akan dijadikan masa evaluasi.

"Kita ikuti saja tahapannya. Semua sudah jelaskan," ucap Andi di sela pemberian bonus pada atlet peraih medali perunggu Paralympic Games 2012 yaitu David Jacobs.

Selain masalah timnas dan kompetisi, rapat JC juga memutuskan terkait revisi statuta PSSI yang akan disahkan pada Kongres PSSI. Sesuai dengan keputusan kongres dilaksanakan sebelum tutup tahun 2012.

Keputusan yang dinilai bisa membawa harmonisasi adalah pemulihan status empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang sebelumnya dipecat yaitu La Nyalla Mattalitti, Tony Apriliani, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw.

AFC dalam surat resminya juga menyatakan jika PSSI adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengelola timnas. Namun, guna mengharmonisasi hubungan antara PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin dan KPSI maka JC mendapatkan peran sebagai penengah.