Pekanbaru, (antarariau) - Pengamat hukum dan ekonomi dari Universitas Islam Riau DR Syahrul Akmal Latief menegaskan peredaran produk pangan dan minumkan palsu berpotensi marak jelang Lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah.
"Kondisi demikian disebabkan berbagai hal yang salah satunya yakni kebutuhan ekonomi kian meninggi saat jelang Lebaran," kata Syahrul di Pekanbaru, Senin.
Kondisi demikian, kata dia, diperkuat lagi adanya pengungkapan oleh pihak kepolisian atas kasus pengoplosan minyak goreng oleh seorang tersangka warga Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Jajaran Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, melalui Polsek Senapelan seperti dikabarkan sebelumnya, telah berhasil mengamankan ratusan liter minyak goreng oplosan dari tangan seorang tersangka berinisial IS (30), warga Jalan Adi Sucipto.
Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan warga terkait beredarnya minyak goreng oplosan dengan harga relatif miring. Sementara untuk pengamanan minyak goreng beserta seorang tersangka itu dilakukan pada Jumat (3/8) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Perwira kepolisian setempat yang menangani kasus itu mengatakan, ratusan liter minyak goreng oplosan itu terbagi atas 59 bagian yang tertambung dalam wadah jeriken berbagai ukuran.
"Nah, bukan tidak mungkin pengoplos minyak gorek masih ada dan itu hanya satu dari beberapa diantaranya yang terdesak dengan kebutuhan ekonomi jelang Lebaran ini," katanya.
Selain itu, demikian Syahrul, tidak menutup kemungkinan pengoplosan atau pemalsuan produk pangan dan minuman dilakukan terhadap sejumlah produk merk terkenal dan jenis lainnya.
Hal demikian, menurut dia harus segera diantisipasi secara dini yakni dengan melakukan pemantauan dan pengawasan secara optimal di tiap jalur distribusi bahan kebutuhan pangan.
"Jangan sampai, masyarakat banyak menjadi korban atas prilaku kecurangan yang dilakukan para pedagang yang hanya memikirkan keuntungan yang berlimpah dan memanfaatkannya di Lebaran tahun ini," katanya.
Penipuan luar biasa terhadap bahan kebutuhan pangan berbagai produk ini, kata dia, bahkan nyaris terjadi setiap tahunnya, khususnya jelang hari-hari besar seperti Idul Fitri.
"Jadi, kami berharap semua yang menjadi konsumsi masyarakat jelang Lebaran ini mendapat pengawasan yang ekstra dari sejumlah instansi dan badan pemerintahan setempat. Salah satunya yakni dengan menggelar upaya razia ke sejumlah lokasi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi, terutama di pasar-pasar tradisional kota," katanya.
Berita Lainnya
Diskon Mulai Marak Jelang Lebaran Di Pekanbaru
29 July 2012 20:32 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB