Pekanbaru, (antarariau) - Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, mengaku geram karena menemukan hampir seluruh cendol dan panganan berbuka puasa menggunakan pewarna tekstil jenis rodamin B.
"Setelah kita telusuri ternyata ini produksi satu industri rumahan di daerah Tampan, Pekanbaru dan ini akan kita lacak karena berbahaya terhadap konsumen," kata Firdaus saat melakukan inspeksi mendadak di Pekanbaru, Rabu.
Terungkapnya penggunaan pewarna tekstil untuk panganan berbuka terjadi saat Firdaus melakukan inspeksi bersama Tim Pengendali Inflasi (TPID) Kota Pekanbaru di sejumlah pasar tradisional.
Setiap pasar yang disinggahi, petugas Balai Besar POM Pekanbaru langsung melakukan tes terhadap cendol dan delima yang seluruhnya menunjukan penggunaan rodamin B untuk pewarna.
Karena itu, ia memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru untuk mengusut pemilik usaha tersebut.
Hal itu karena cendol yang dijual dari usaha rumahan di daerah Tampan, Pekanbaru itu dijual di seluruh pasar tradisional di Pekanbaru.
"Untuk jangka panjang, mengonsumsi rodamin B bisa menyebabkan kanker dan bagi anak-anak bisa menggangu pertumbuhan otak," ujarnya.
Firdaus memerintahkan agar produk yang mengandung pewarna tekstil segera ditarik dari peredaran.
Kemudian, bagi pengusaha akan dilakukan pembinaan agar selanjutnya tidak lagi menggunakan pewarna kain yang berbahaya bagi kesehatan.
"Marilah berjualan di bulan puasa ini sambil beramal, jangan kita berbuat dosa," katanya.
Selain itu, ia juga berpesan agar masyarakat cermat dalam berbelanja agar tidak membeli makanan yang berbahaya.
Menurut dia, ciri makanan yang mengandung rodamin B cenderung lebih cerah dan berbinar, sementara penganan yang pewarnanya alami agak pudar.
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, El Sabrina, mengatakan pihaknya mengambil sampel makanan berbuka seperti cendol, delima, mie dan cincau untuk dites di lab BBPOM Pekanbaru.
Tujuannya untuk mengetahui apakah makanan itu mengandung formalin dan boraks.
"Untuk hasil tes delima berupa penggunaan rodamin B sudah didapat, sementara untuk mie dan cincau masih dibawa ke lab," ujarnya.
Berita Lainnya
Disperindag Kampar Temukan Makanan Mengandung Pewarna Tekstil
19 July 2014 16:54 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB