Pekanbaru, (antarariau) - Sejumlah warga yang bermukim di Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, Riau, mendukung Candi Muara Takus diusulkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi warisan budaya dunia (WBD).
"Kita sepenuhnya mendukung bahwa Candi Muara Takus masuk sebagai warisan dunia," kata Saidi Rasyid (38), warga Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar ditemui di Pekanbaru, Kamis.
Pernyataan Saidi tersebut terkait Asisten Deputi Urusan Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Suyut Winarno mengatakan di Pekanbaru dalam suatu rapat koordinasi Rabu (18/7), bahwa Candi Muara Takus diusulkan masuk warisan budaya dunia ke UNESCO, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam rapat koordinasi dengan aparat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Riau itu, bahwa daftar usulan ke UNESCO bersama warisan budaya dunia dari provinsi lain.
Suyut mengatakan, hingga tahun 2012, Indonesia telah mempunyai 14 warisan budaya maupun alam dunia di antaranya, hutan Komodo di Nusa Tenggara Timur, Ujung Kulon di Provinsi Banten, Floren di Papua dan Hutan Tropis di Sumatera.
Bahkan, katanya, pada 29 Juli 2011 Unesco memasukkan Subak di Bali sebagai warisan alam dan budaya dunia.
Menurut Saidi bahwa, sudah dianggap layak bagi Candi Muara Takus masuk dalam warisan budaya dunia, karena salah satu bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Indonesia.
Oleh sebab itu, katanya, tidak ada lagi upaya bahwa, dukungan sepenuhnya datang dari mayoritas warga Kabupaten Kampar.
Pernyataan serupa juga diutarakan Sonbis (39), warga Desa Teluk Kenidai, Kecamatan Tambang dan Ahmad Nadi (44) penduduk Desa Kepau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar yang dihubungi secara terpisah.
Selain itu, Malik (38) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru mengatakan, sudah dianggap wajar karena Candi Muara Takus masuk warisan budaya dunia setelah melihat langsung ke lokasi pada pertengahan Januari 2010.
Candi Muara Takus adalah sebuah situs candi Budha yang terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar.
Pada candi itu dikelilingi tembok tanah atau tanggul kuno setinggi dua meter lalu memanjang sekitar empat kilometer hingga mencapai pinggir Sungai Kampar Kanan.
Jika demikian, Candi Muara Takus dibuat dari batu bata merah berukuran 74x74 meter, sedangkan candi di Pulau Jawa atau daerah lainnya di Indonesia terbuat dari batu andesit.
Berita Lainnya
Baznas RI nyatakan siap dukung program makan siang dan minum susu gratis
15 May 2024 14:20 WIB
BMKG dukung upaya mitigasi bencana yang diterapkan di Provinsi Sumatera Barat
13 May 2024 17:18 WIB
China dukung PBB tinjau ulang Palestina, desak Amerika Serikat tak hadang proses
11 May 2024 10:51 WIB
DPD IPK Riau dukung Alfedri-Husni di Pilkada Siak 2024, ini alasannya
09 May 2024 18:55 WIB
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dukung terciptanya jurnalisme yang berkualitas
08 May 2024 15:26 WIB
RAPP dukung percepatan penurunan stunting di Riau
07 May 2024 17:04 WIB
Puan Maharani ajak dukung kemajuan ekosistem pendidikan pada Hardiknas 2024
02 May 2024 15:54 WIB
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB