Pekanbaru, (antarariau) - Badan Narkotika Nasional Wilayah Riau mewaspadai wilayah perairan Selat Malaka karena diduga sering digunakan sebagai jalur dan pintu masuk peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang ke Tanah Air.
"Kami juga akan menggelar pertemuan pada 20 Juni 2012 untuk membahas persoalan terkait narkotika. Salah satunya adalah pengawasan jalur distribusinya termasuk Selat Malaka," kata Kepala BNN Riau Kombes Pol Bambang SH di Pekanbaru, Kamis.
Dalam kegiatan ini, kata dia, BNN juga akan melibatkan instansi atau pihak-pihak terkait lain termasuk kepolisian dan pemerintah setempat.
Nantinya, kata dia, pada daerah rawan distribusi narkotika yang memiliki jaringan internasional juga akan dibentuk posko.
"Mudah-mudahan, program ini akan berjalan tahun ini juga sehingga penanganan narkotika dapat lebih optimal," katanya.
Pejabat BNN lainnya, Abdul Rahman mengatakan, program tersebut telah direncanakan sejak lama namun kemungkinan baru akan terealisasi tahun ini.
Abdul mengatakan, program ini adalah demi meminimalkan peredaran narkotika di Tanah Air khususnya Riau yang selama ini memang masih dipandang tinggi.
Sementara untuk kasus peredaran narkotika di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), kata dia, juga akan difokuskan, salah satunya yakni melatih petugas Lapas tentang bagaimana mengantisipasi peredaran narkotika di dalam Lapas.
"Intinya adalah dalam penanganan peredaran narkotika BNN tidak main-main dan berupaya optimal dalam setiap program yang dicanangkan," katanya.
Menurutnya, untuk penanganan peredaran narkotika di Tanah Air membutuhkan peran dan dukungan banyak pihak.
"Dalam menangani kasus-kasus narkotika BNN tidak bisa berdiri dan berbuat sendiri. Kami membutuhkan dukungan dan masukan dari pihak terkait lain. Tentunya juga dukungan dari pemerintah di daerah," katanya.
