Warga Riau Diimbau Jaga Kerukunan

id warga riau, diimbau jaga kerukunan

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Riau, H Asyari Nur, mengimbau warga dapat menjaga kerukunan umat berbudaya dan beragama, hingga tercipta harmoni kehidupan yang nyaman serta aman.

Asyari mengatakan itu di Pekanbaru, Rabu (25/1) usai menggelar dialog pengembangan wawasan multikultural antar umat beragama bagi para pemimpin agama, pemuda serta mahasiswa lintas agama.

"Sejauh ini, sebagaimana kita semua ketahui, konflik antar umat beragama, ras dan budaya telah terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia. Untuk itu, semua warga khususnya yang ada di Riau, kami ajak sama-sama saling menjaga kerukunan umat," katanya.

Kerukunan antar umat, menurutnya, dapat dijaga dengan berbagai cara dan dengan adanya dorongan semua pihak, khususnya pemerintah maupun umumnya para pemuka agama, juga tokoh adat serta budaya.

"Kita sama-sama menyadari, perkembangan jumlah penduduk di tanah air sangatlah pesat, termasuk di Riau. Jika beberapa tahun sebelumnya Riau itu hanya dihuni sekitar lima juta jiwa, sekarang bahkan sudah mencapai lebih enam juta warga," ungkapnya.

Dikatakan, dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat ini, pastinya juga akan menambah item perbedaan penduduk, baik itu menyangkut ras, agama, serta suku maupun adat budayanya.

"Tengok saja di Riau ini. Suku, agama dan adat istiadat apa yang tidak ada? Semuanya nyaris rata mendominasi dengan banyaknya organisasi kebudayaan dan keagamaan yang muncul," ujarnya.

Jika tidak dicermati, demikian Asyari, hal itu bisa menimbulkan kejolak konflik yang menyinggung atau berkaitan dengan ras, agama dan suku serta adat budaya.

"Saya berpandangan, khusus mengenai Riau, termasuk satu wilayah yang rawan dengan konflik demikian. Jadi, semua elemen atau unsur masyarakat sebaiknya bermawas diri dan kuatkan rasa persaudaraan demi terciptanya kerukunan umat," tuturnya.

Sebaiknya juga, demikian Asyari, rasa kebersamaan antar sesama manusia selalu diperkuat secara maksimal, dengan tidak membeda-bedakan suku, ras maupun agama dan adat budaya, demi terciptanya perdamaian di antara warga.