Paris (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin mengatakan bahwa tanaman obat seperti Artemisia annua, yang disebut-sebut berpotensi mengobati COVID-19, harus diuji kemanjuran dan efek sampingnya.
Dalam pernyataan mereka, WHO mendukung obat tradisional yang telah terbukti secara ilmiah, menambahkan bahwa pengobatan komplementer dan alternatif memilik banyak manfaat.
Baca juga: Setelah lewati pandemi corona, Wuhan justru kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan di China
Perlombaan untuk menemukan obat COVID-19 memicu minat baru terhadap tanaman seperti Artemisia annua, yang juga dikenal wormwood manis.
Presiden Madagascar, Andry Rajoelina, sedang mempromosikan obat berbasis tanaman. Meski campuran herbal belum teruji secara ilmiah, kepala sejumlah negara Afrika telah mengumumkan pemesanan dan menerima pengirimannya.
"Bahkan jika terapi berasal dari praktek tradisional dan alami, membuktikan kemanjuran dan keamanannya melalui uji klinis sangatlah penting," demikian kantor WHO kawasan sub-Sahara Afrika melalui pernyataan.
WHO mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk memilih produk obat tradisional, yang dapat diselidiki untuk uji kemanjuran dan keamanan bagi pengobatan COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.
Menurutnya, harus berhati-hati terhadap informasi sesat, terutama di media sosial, tentang efektivitas obat tertentu saat upaya untuk menemukan pengobatan COVID-19 sedang dilakukan.
"Banyak tanaman dan zat-zat sedang diusulkan tanpa persyaratan minimum dan bukti kualitas, keamanan serta kemanjuran," katanya.
Ia menambahkan bahwa penggunaan produk yang belum diselidiki secara mendalam dapat membahayakan orang, memberi mereka rasa aman palsu dan juga membingungkan tindakan pencegahan.
Baca juga: Kematian akibat virus corona di AS diperkirakan 135 ribu orang pada Agustus
Baca juga: Moeldoko sebut penyebaran COVID-19 bisa dihentikan jika warga bergotong royong
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB