Bryant cilik dikenal sebagai pendukung setia AC Milan. Dan klub Liga Italia itu hendak mengenang dan menghormati kepergian pebasket legendaris itu.
Bryant meninggal pada Minggu bersama putrinya Gianna dan tujuh lainnya dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California.
Pebasket legendaris NBA yang berusia 41 tahun itu mengidolakan mantan bintang AC Milan van Basten.
Untuk mengenang ikon Los Angeles Lakers, AC Milan siap mengenakan ban lengan hitam saat melakoni laga melawan Torino dalam perempat final Coppa Italia pada Selasa malam waktu setempat, sebagaimana dikutip dari laman daily mail.
"Dalam laga @Serie A, malam ini #ACMilan siap mengenakan ikat lengan hitam untuk mengenang Kobe Bryant, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter yang tragis bersama putrinya Gianna Maria dan 7 korban lainnya," demikian isi tweet klub.
"Seluruh San Siro juga siap memberi penghormatan dalam hening beberapa menit dari kick off."
In agreement with @SerieA, tonight #ACMilan will wear the black armband in memory of Kobe Bryant, who died in a tragic helicopter crash together with his daughter Gianna Maria and 7 other victims. The whole San Siro will also pay a tribute just a few minutes away from kick off.
— AC Milan (@acmilan) January 28, 2020
Kecintaan Bryant akan sepak bola berawal dari masa pendidikannya di Eropa.
Ayahnya Joe merupakan mantan pemain NBA dan memindahkan keluarganya ke Rieti di Italia untuk terus bermain bola basket profesional.
Bryant baru berusia enam tahun pada saat itu tetapi fasih berbahasa Italia selama delapan tahun di sana.
"Saya tumbuh sebagai penggemar AC Milan. Marco van Basten merupakan pemain favorit saya," katanya pada Maret 2016.
"(Frank) Rijkaard, (Ruud) Gullit, dan anda tahu (Paolo) Maldini juga, serta (Franco) Baresi," kata Bryant.
Baca juga: Milan tantang Juve di babak semifinal Piala Italia usai taklukkan Torino
Baca juga: Atalanta pesta tujuh gol tanpa balas ke gawang Torino. Ini ulasannya