Damkar Inhil catat 13 kasus kebakaran sepanjang Juli 2019

id Damkar Inhil, kebakaran, kebakaran di Inhil, Sirajuddin

Damkar Inhil catat 13 kasus kebakaran sepanjang Juli 2019

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Inhil, Sirajudin saat berfoto bersama personil Damkar. (Dok Antaranews)

Tembilahan (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Indragiri Hilirmencatat sebanyak 13 kali musibah kebakaran terjadi di daerah itu sepanjang Juli 2019.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Inhil, Sirajudin mengatakan tingginya angka kebakaran di Inhil secara umum disebabkan oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik.

“Iya cukup tinggi hingga tercatat sudah 13 kali kejadian kebakaran sepanjang Juli ini. Sedangkan total kejadian sejak Januari hingga Juli 2019 tercatat sebanyak 17 kali. Bulan puasa yang kita khawatirkan melonjak, justru terjadi hanya sekali,” ucap Sirajuddin di Tembilahan, Senin.

Selain akibat korsleting listrik musibah kebakaran juga mungkin terjadi karena musim kemarau tinggi yang saat ini tengah berlangsung.

Terkait tingginya angka kebakaran di Inhil, pemerintah daerah berencana akan menambah satu unit armada damkar untuk tahun anggaran 2019.

Jika tadinya damkar hanya memiliki tiga unit mobilnanti akan ada penambahan satu lagi jadi total empat unit,” tutur Sirajuddin.

Penambahan satu unit mobil damkar ini tentunya bermaksud mendukung upaya penanggulangan bencana kebakaran di Inhil agar lebih maksimal.

Selanjutnya pada tahun anggaran 2020 akan ada penambahan satu unit speedboat lagi untuk penanggulangan musibah kebakaran yang terjadi di daerah perairan.

“Jenis speedboatnya biasa, yang jelas mampu mengangkut personil kita menuju daerah yang tidak bisa dilewati melalui jalur darat. Daripada harus carter seperti biasanya,” ungkapnya.

Ke depan, Sirajuddin juga berencana akan membentuk Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Satu WMK nantinya akan didirikan posko lengkap dengan personil dan alat pemadam kebakaran.

Daerah yang nantinya ditetapkan sebagai WMK diharapkan mampu menjangkau daerah sekitar yang mengalami musibah kebakaran.

“Penetapannya di sejumlah Kecamatan, misalnya dari daerah di bagian selatan dan seterusnya. Yang jelas harus ada pemetaan terlebih dahulu. Ya bertahaplah dengan menyesuaikan kemampuan anggaran yang ada,” katanya.

Dia meyakini, dengan adanya pembentukan posko WMK nantinya akan memberikan hasil maksimal dalam menanggulangi musibah kebakaran, terutama bagi daerah-daerah yang sulit ditempuh.

“Dari pada menunggu personil dari Tembilahan tentu hasilnya tidak maksimal,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Sirajuddin mengajak seluruh masyarakat Inhil untuk bersama-sama mengeliminir kemungkinan terjadinya musibah kebakaran dengan melakukan upaya pencegahan seperti salah satunya memeriksa instalasi listrik secara berkala.

“Sama-sama kita waspada karena semua berawal dari kelengahan kita. Intinya mencegah lebih baik daripada kita melakukan upaya pemadaman,” imbaunya.