Infrastruktur Pelabuhan Samudera Kuala Enok Memprihatinkan

id infrastruktur pelabuhan, samudera kuala, enok memprihatinkan

Tembilahan, 11/11 (ANTARA) - Fasilitas infrastruktur jalan menuju Pelabuhan Samudera Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, dalam kondisi memprihatinkan, satu-satunya jembatan penghubung ke kawasan itu telah pula ambruk.

Berdasarkan pemantauan ANTARA, Kamis, tampak puluhan kilometer jalan menuju pelabuhan Samudera Kuala Enok masih dalam tahapan penimbunan, sehingga kondisi badan jalan menjadi berlumpur dan licin saat hujan dan berdebu ketika panas.

Terlihat pula beberapa buah jembatan yang bagian opritnya hanya tersisa sebelah saja, sehingga pengendara kendaraan bermotor harus ekstra hati-hati, apalagi di kawasan ini tidak ada tanda peringatan bahwa jembatan mengalami kerusakan.

Selain itu, di beberapa bagian badan jalan berlubang-lubang cukup besar dan dalam, sehingga para pengguna jalan harus berhati-hati saat melintas di kawasan ini. Kondisi jalan yang memprihatinkan ini terbentang mulai dari Desa Sungai Rukam sampai ke Pelabuhan Samudera Kuala Enok.

"Kondisi jalan menuju Pelabuhan Kuala Enok sudah seperti ini sejak beberapa tahun lalu, bahkan di beberapa titik badan jalan mengalami penyempitan dan kalau dua buah mobil bertemu, maka yang satunya harus berhenti untuk memberikan jalan kepada pengemudi mobil lainnya," ujar Ambok, seorang warga Kecamatan Enok yang ditemui ANTARA.

Dia menambahkan, buruknya fasilitas infrastruktur jalan menuju Pelabuhan Samudera Kuala Enok yang merupakan gerbang kawasan industri Kuala Enok, juga diperparah dengan banyaknya oprit jembatan yang mengalami penurunan cukup drastis.

"Sehingga sering mobil yang akan melewati jembatan tersebut menyangkut bodi mobilnya, karena oprit jalan yang turun," tegasnya.

Demikian pula Jembatan H Lukman yang ambruk beberapa waktu lalu, sampai saat ini kerusakannya bertambah parah, satu sisi jembatan sudah menyentuh sungai. Sehingga kalau air pasang dalam, maka bagian tersebut akan terendam pasang.

Untuk antisipasi warga yang akan melintas, terutama saat air pasang dalam, maka saat ini di sisi jembatan ini dibangun jembatan darurat dari kayu dengan lebar sekitar 2,5 meter dan panjang 60 meter. Kondisi jembatan darurat ini sangat membahayakan bagi para pengendara kendaraan roda empat, karena minimnya ketahanan bahan bangunan jembatan darurat tersebut dan pengamanan pagar jembatan yang tidak terjamin.