BI Bantu Perahu Pokdarwis Kembangkan Wisata Kampar

id bi bantu, perahu pokdarwis, kembangkan wisata kampar

BI Bantu Perahu Pokdarwis Kembangkan Wisata Kampar

Istimewa

Kampar,(Antarariau.com) - Kantor Bank Indonesia Perwakilan Wilayah Riau memberikan bantuan perahu, biaya renovasi perahu, alat pelampung, plang nama dan sebagainya bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kampar, guna mendukung pengembangan wisata air.

"BI ingin berkontribusi positif bagaimana memajukan pariwisata di Riau khususnya Kampar ini," kata Kepala BI Riau Siti Astiyah usai penyerahan bantuan di Kampar, Senin.

Siti menyebutkan bantuan ini merupakan salah satu perwujutan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Kelompok Sadar Wisata Desa Tanjung Alai dalam rangka pengembangan Pariwisata Sungai Gulamo Desa Taniung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar.

Menurut Siti PSBI memang mengarah kepada beberapa hal, yakni sektor pangan, pertanian, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan pariwisata.

"Selama ini PSBI yang sudah dilakukan menggarap sektor pertanian seperti penanaman cabai keriting, perikanan, peternakan dan sebagainya. Baru kali ini perdana sektor wisata," tutur Siti.

Hal ini sebut dia karena Riau punya potensi sumber pertumbuhan ekonomi dari pengembangan sektor wisata, agar tidak hanya mengandalkan dari Sumber Daya Alam (SDA) yang terus menurun.

Apalagi seperti diketahui Triwulan dua tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Riau hanya 2,98 persen dibandingkan daerah lain relatif masih kurang. Hal ini dikarenakan selama ini Riau masih mengandalkan kekayaan minyak yang liftingnya semakin menua, dan turun. Maka perlu sumber pertumbuhan baru, salah satunya menggarap pariwisata.

"Makanya mau tidak mau untuk Kampar wisata bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. Awalnya saya tertarik dengan Tanjung Alai ini saat berhenti dari perjalanan, tampak pinggiran Sungai Gulamo yang punya potensi wisata, makanya timbul niat bagaimana desa ini dijadikan etalase karena tidak terlalu jauh dari Sumbar dan Pekanbaru," ujar Siti lagi.

Siti berharap bantuan ini akan jadi stimulus dan pendorong bagi Penda untuk lebih memajukan sektor pariwisata air dan hutan disekitar situs Candi Muara Takus tersebut.

Pada PBSI tersebut BI memberikan bantuan berupa dua buah Billboard, dua buah papan plang penunjang lokasi, satu buah perahu fiber, 40 buah sefty pelampung dan biaya reanovasi 10 buah perahu kayu masyarakat.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kampar Yusri mengucapkan terimakasih kepada BI karena dengan hal itu akan mampu meningkatkan pariwisata dan ekonomi Tanjung Alai.

"Kami yakin apa yang diberikan BI berhasil, apalagi masyarakat diberikan keleluasaan oleh PLN Koto Panjang, rugi kalau tidak dimanfaatkan," ujar Yusri.

Namun demikian sebut Yusri keberhasilan industri pariwisata tersebut juga tidak terlepas dari topangan masyarakat yang harus membudayakan keramahan, keamanan, kenyaman, dan harga yang kompetitif sehingga wisatawan betah dan merasa puas saat berkunjung.

Ia juga tidak lupa meminta bantuan ninik -mamak setempat turut menyosialisasikan pola hidup kemasyarakatan yang terbuka, kemuliaan hati, kesederhanaan, keramahan dan sebagainya.

"Jangan merasa ada yang terusik, dan benda-benda aset wisata jangan hilang, kalau bisa murah jangan mahal-mahal. Sewakan boadnya dengan murah. Inilah tugas sadar wisata," pesannya.

"Yakinlah PLTA ini akan berkembang pesat sepanjang kita bisa menerima dengan ramah, kalau memang ada adat yang harus di junjung dan disematkan berikan, ini harus kita eksplor," imbuhnya.

Ia juga imbau para Camat di sungai PLTA Koto Panjang Batu Bersurat, agar memetakan lokasi perikanan langka yang hanya dimiliki Kampar yakni ikan Toman, Monster dan ikan Tapah.

Perlu diketahui kelompok sadar wisata ini sudah dibentuk sejak 2011 di Desa Tarjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar. Di sekitar wilayah itu terdapat pemandangan mirip "Green Canyon", Batu cadas nan keras, Air Terjun yang jumlahnya ratusan salah satunya di Sungai Gulamo.

Di kawasan PLTA Koto Panjang ini juga ada Kasiok Putio Pulau Gundi, Air Terju Pulo Simo, Panorama Puncak Pokatan, Ngalau Gulamo dan Pulau Tongas sei Bei dan sebagainya.