Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Satu pabrik memproduksi mie basah di Kota Dumai Provinsi Riau terpaksa ditutup sementara oleh dinas kesehatan setempat karena diduga mengandung boraks yang dapat mengancam kesehatan konsumen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Paisal di Dumai, Kamis, mengatakan produsen mie basah ini diduga kuat mencampurkan boraks, berdasarkan hasil uji sampel Balai Besar Pemeriksaan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru baru ini.
"Untuk sementara waktu mereka tidak bisa memproduksi mie basah dan pengelola sudah diminta untuk menutup lokasinya," kata Paisal pada wartawan.
Guna memastikan penjualan makanan minuman atau takjil ramadhan aman dikonsumsi di sejumlah lokasi, BPOM Pekanbaru telah turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak didampingi petugas Dinkes Dumai.
Dari sidak dan uji sejumlah sampel takjil di pasar ramadhan di Dumai, BPOM temukan satu sampel mie positif mengandung boraks dan bersumber dari produsen berada di Kecamatan Dumai Barat.
"Hasil pemeriksaan makanan di pasar ramadhan ada satu mie kuning positif mengandung boraks dan kita bakal menindaklanjuti temuan ini," sebutnya.
Sebelumnya, Dinkes Dumai melakukan pengujian 75 sampel takjil berbuka puasa dijual di sejumlah lokasi pasar ramadhan guna antisipasi kandungan zat pewarna berbahaya dan bahan pengawet.
Uji sampel takjil dilaksanakan tiap tahun oleh Dinkes Dumai dengan turun inspeksi mendadak ke pasar, bertujuan agar aman dikonsumsi masyarakat dan tidak mengandung zat pewarna atau penggunaan formalin, borak serta lainnya.
Paisal mengimbau masyarakat agar selektif dan berhati-hati mengkonsumsi takjil yang dijajakan di pasar ramadhan dan jangan tergiur dengan makanan dijual dengan harga murah atau warna mencolok. ***3***