Tembilahan, (Antarariau.com) - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Indragiri Hilir menggelar aksi bela rakyat jilid II di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir menuntut turunnya harga jual kelapa, Rabu.
Aksi Bela Rakyat yang dikawal ketat pihak keamanan, mendesak anggota dewan menggelar rapat paripurna membahas permasalahan kelapa yang dirasa tidak berpihak terhadap para petani.
"Kami ingin sidang rakyat di atas, saya pernah menduduki DPRD Provinsi, apalagi cuma DPRD Inhil," teriak salah seorang demonstran.
Kehendak massa tak dapat dituruti dengan berbagai alasan dari anggota dewan. Menurutnya pengunaan ruang Paripurna harus mengikuti prosedur.
"Kami sediakan tempatnya, mumpung masih bisa di gunakan di ruang Banggar, untuk masuk ruang paripurna, kami juga harus mengikuti prosedur," ucap Wakil Ketua DPRD Inhil, Syahruddin.
Dalam aksi tersebut, massa tampak mengenakan foto tiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Inhil dengan coretan merah. Tidak hanya itu, aksi juga tampak membakar foto tiga Paslon tersebut, menepis isu Aksi Bela Rakyat yang dianggap ada unsur politik dari sejumlah kalangan.
Salah seorang perwakilan petani kelapa Desa Jungangan, pada kesempatan itu menyampaikan keluhan kesahnya akibat turunnya harga kelapa.
"Kami masyarat kecil, harga kelapa kami itu sangat anjlok, kami merasa kesulitan harga kebutuhan tidak sesuai dengan harga kelapa," teriaknya.
Untuk itulah, ia meminta perhatian pemerintah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai wakil rakyat.
Tolong perhatikan kami pak, kami sangat kesulitan dengan harga kelapa yang sangat rendahnya, saya mohon kepada dewan mewakili masyarat, saya mohon anggota dewan dapat membantu kami," ujarnya.
Aksi Bela Rakyat Jilid II, Demonstran Desak DPRD Inhil Sidang Paripurna Bahas Harga Kelapa
