Gubernur Riau Ajak Salat Gerhana Bulan, Ini Lokasi dan Caranya

id gubernur riau, ajak salat, gerhana bulan, ini lokasi, dan caranya

Gubernur Riau Ajak Salat Gerhana Bulan, Ini Lokasi dan Caranya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengajak masyarakat khususnya umat Muslim di Provinsi Riau untuk melakukan shalat gerhana bulan, Rabu.

"Kami mengimbau kepada seluruh kaum muslimin di provinsi Riau untuk melaksanakan salat sunnah gerhana secara berjemaah dan melakukan khutbah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Rabu.

Pemprov Riau menuangkan ajakan tersebut dalam surat imbauan yang disebar ke sejumlah instansi dan kepada masyarakat lewat grup-grup media sosial. Dalam surat imbauan tersebut gubernur menyebutkan, berdasarkan data astronomi pada 31 Januari 2018 atau 14 Jumadil Awal 1439 Hijriyah, mulai pukul 15.36 WIB di Indonesia akan terjadi Gerhana Bulan Total (GBT).

Fenomena tersebut hampir seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati GBT. Sedangkan puncak gerhana akan terjadi pada pukul 20.29 WIB, dan berakhir sekitar pukul 22.11 WIB.

"Kaum muslimin juga dianjurkan untuk bertakbir terlebih dahulu, dan memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan beramal kebajikan lainnya demi keselamatan bangsa dan negara," ujar pria yang akrab disapa Andi Rachman itu.

Berdasarkan pantuan Antara, sejumlah masjid di Pekanbaru menggelar salat gerhana. Salah satunya akan digelar di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau pada pukul 20.29 WIB, atau pada puncak gerhana bulan total.

Shalat sunnah gerhana bulan tersebut akan diimami oleh Ustaz M. Rizal al-Hafidz, sedangkan Ustaz DR.H. Musthafa Umar akan menjadi khatibnya.

Adapun tatacara Salat Gerhana sesuai siarah pers Kemenag adalah sebagai berikut:

a. Berniat di dalam hati;

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

c. Membaca doa iftitah dan bertaawudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih);

d. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku (iktidal) sambil mengucapkan Samiallahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd;

f. Setelah itidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

g. Kemudian ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya;

h. Kemudian bangkit dari ruku (itidal);

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, bersedekah.**