50 Pimpinan Ponpes Riau Dapatkan Masukan Dari Syaikh Jeddah

id 50 pimpinan, ponpes riau, dapatkan masukan, dari syaikh jeddah

Pekanbaru (Antarariau.com) - Syaikh Muhammad Ahmed Dayooh dari Jeddah berdiskusi dan memberikan berbagai masukan tentang ke-Islaman kepada 50 pimpinan pondok pesantren di Provinsi Riau untuk peningkatan kualitas pondok.

"Kunjungan Syaikh Muhammad Ahmed Dayooh itu ke pondok pesantren bisa bermanfaat dan kedepan dapat dilakukan secara berkala bergantian ke 200 lebih pondok pesantren di daerah ini," kata Kepala Kawnil Kemenag Riau, Ahmad Supardi Hasibun di Pekanbaru, Minggu.

Menurut dia, kunjungan dari Ulama Jeddah itu minimal dapat dilakukan sekali dalam dua bulan agar bisa saling bertukar informasi antara pondok pesantren di Riau guna pengembangan dan pemberdayaan pondok pesantren kedepan.

Ia mengatakan, merujuk saran dari Ulama Jeddh itu hendaknya para santri, guru ustadz/ustadzah agar dapat membimbing anak didik secara optimal, dan sepenuh hati, sehingga anak santri tidak mudah terpengaruh perbuatan menyimpang.

"Sebab patut diingat bahwa catatan sejarah negeri ini merdeka juga berkat sumbangsih atau perjuangan para santri terdahulu. Semoga para santri kita hari ini mampu membuktikan kepada dunia, bahwa santri bisa mengisi kemerdekaan dengan prestasi dan karya gemilang," katanya.

Ia mengatakan kegiatan yang difasilitasi WAMI ini memiliki program rutin dan kegiatan yang bersifat musiman seperti mengkoordinir hewan korban dan memberikan kepada kaum muslimin yang berhak menerima, memberikan perbukaan untuk orangborang berpuas.

Pimpinan pondok pesantren Khairul Ummah Muhammad Mursid, bersyukur dengan kegiatan yang dilakukan oleh FKPP Riau khususnya mendatangkan ulama dari Jeddah itu.

"Kegiatan sebagai sarana tranformasi ilmu dan berbagai program ini bermanfaat untuk anak didik kedepan.

Tentunya ilmu di Pondok adalah ilmu yang bisa diandalkan untuk perkembangan keilmuan para santri, sehingga santri bisa bersaing dengan sekolah dan lembaga pendidikan lainnya," katanya.

Anggapan terkesan bahwa santri tertinggal dari kemajuan zaman harus dibuang, sebab pesantren yang kita bina peminat terus meningkat dan kini sudah mencapai sekitar 1.200 santri di PP Khairul Ummah.

"Pengurus kini mempersiapkan untuk membangun PP Khairul Ummah 2 di Pekanbaru untuk menjawab permintaan masyarakat yang terus meningkat untuk menyekolahkan anaknnya di pondok," katanya.

Ustadz Hanif Pimoinan Pesantren Alkaustar Pekanbaru mengatakan syukur dengan adanya silaturrahmi dan dialog antara pimpes se-Riau.

"Pertemuan ini merupakan perkumpulan yang terbanyak dari yang pernah dilakukan sebelumnya. Silaturrahmi para pimpes termasuk WAMI ini bisa mengevaluasi kembali segala bentuk program pondok baik itu dalam pendidikan manajemen, pemberdayaan ekonomi maupun kegiatan lainnya," katanya.

Oleh karena itu kunjungan silaturrahim dari beberapa Syaikh Jeddah yang difasilitasi oleh WAMI ini semoga dapat menularkan ilmunya kepada santri dan para ustadz/ustadzah di Riau.