Pekanbaru, 17/2 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau berharap etnis keturunan Tionghoa bisa bersinergi dengan pendukung asli Bumi Lancang Kuning masyarakat Melayu dalam mendukung pembangunan dan mensejahterakan masyarakat di daerah itu. "Kami berharap warga keturunan bisa berbaur dengan masyarakat lokal terutama suku Melayu, sehingga pembangunan di Riau bisa berjalan sebagaimana mestinya," ujar Gubernur Riau, Rusli Zainal, dalam kata sambutannya pada perayaan Imlek 2561 di Pekanbaru, Rabu.Menurutnya, untuk menciptakan kondusifitas pembangunan suatu daerah yang sedang berjalan tidak bisa hanya mengandalkan para penduduk lokal saja, melainkan juga para pendatang.Riau sebagai suatu provinsi yang sedang berkembang tidak terlepas dari sumbangsih dan peran serta masyarakat pendatang termasuk warga etnis Tionghoa yang telah lama menjadi penduduk Riau yang mendiami beberapa daerah pesisir pantai timur.Berdasarkan data terakhir jumlah warga keturunan etnis Tionghoa di provinsi itu terus bertambah dan pada akhir tahun 2009 telah mencapai lima persen lebih dari 5,4 juta jiwa warga Riau."Oleh karena itu kami sebagai pemerintah daerah provinsi mengimbau agar para warga keturunan bisa berinteraksi dengan warga lokal dan secara bersama-sama menjaga kondusifitas yang telah berjalan dengan baik," katanya lagi.Ketua Persatuan Melayu Tionghoa Pekanbaru, Bahsan Tan, menyambut baik sikap dari pemerintah Riau tersebut yang melibatkan warga etnis keturunan yang telah diakui menjadi bagian dari warga negara Indonesia beberapa tahun lalu.Dia juga mengatakan, secara tidak langsung warga etnis keturunan telah turut ambil bagian dalam mensukseskan pembangunan yang sedang berjalan di Riau dan berjanji akan mejalankan kebijakan itu yang menjadi harapan bersama."Kami tentunya akan proaktif sebagai warga Riau karena kami hidup di Riau dan tentunya kami akan mengabdikan diri bagi bangsa kami Indonesia," ujarnya.