Bengkalis, 16/2 (ANTARA) - Pasca tahun baru Imlek, masyarakat Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, akan menggelar atraksi ekstrim saat Cap Go Meh. "Saat Cap Go Meh biasanya kampung kami ini ramai didatangi turis dari luar. Banyak kejutan yang tidak biasa dilakukan pada acara Cap Go Meh di mana pun. Ada atraksi ekstrem," kata Kepala Desa Titi Akar, Anyang. Kegiatan yang sudah menjadi kalender rutin itu, rencananya akan dihadiri tamu lokal dan mancanegara dari Malaysia, Singapore dan beberapa negara tetangga lainnya. Atraksi ekstrem yang dilakukan di tengah acara Cap Go Meh atau hari ke-15 Imlek dilakukan komunitas Tionghoa yang banyak terdapat di daerah itu. Beberapa aksi ekstrim yang sudah masuk dalam agenda tahunan masyarakat Pulau Rupat yakni tusuk baja, tebas parang, dan beladiri yang di lengkapi dengan sebilah senjata seperti tongkat yang terbuat dari rotan. Menurut Anyang, tradisi ini dilakukan masyarakat Pulau Rupat untuk memberikan penyegaran kepada masyarakat. "Sebenarnya acara ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Selain di jadikan acara hiburan rakyat, atraksi ini juga untuk menarik turis lokal dan mancanegara agar mau berkunjung ke Pulau Rupat," ungkapnya. Pada hari perayaan Cap Go Meh, terang Anyang, daerah pecinaan di desa tersebut akan ditutup untuk kendaraan sejak pukul 09.00 WIB, namun prosesi perarakan Cap Go Meh atau yang biasa disebut Karnaval Budaya Nusantara (KBN) akan dimulai pukul 14.00 WIB dengan tarian barongsai yang dilakukan kaum ramaja Desa Titi Akar dan beberapa desa lainnya yang tergabung dalam Gerakan Barongsai Kecamatan Rupat (GBKR). Memasuki sore harinya, sekitar pukul 15.00 WIB, acara akan dilanjutkan dengan tusuk baja. Menurut Akiong (43), salah seorang warga, tusuk baja akan dilakukan oleh beberapa remaja GBKR, dengan menggunakan sebuah besi berdiameter paku lima inci, dan panjang sekitar 40 cm. "Yang menarik di acara tusuk baja ini, besi itu akan di tembuskan di antara dua pipi si pelaku," tutur Akiong. Setelah itu, menurut sumber ANTARA lainnya, Abi (50), akan digelar perarakan Cap Go Meh yang diikuti tidak hanya masyarakat tempatan juga turis mancanegara dan para biksu. "Puncak acara akan dilakukan di Kelenteng Cin Buk Kiong," ucap Si (20), warga lainnya seraya menjelaskan, dari rentetan acara itu, para pendatang khususnya pendatang luar negeri, akan di sambut dengan ritual khusus, dengan cara mengusapkan tubuh pendatang tersebut dengan cat metalik, yang menandakan keutuhan sebuah unsur.***
Berita Lainnya

PT SRL Rupat salurkan bantuan pendidikan untuk masyarakat
08 May 2025 13:43 WIB

Polsek Rupat tingkatkan patroli di masyarakat
21 November 2024 14:43 WIB

Forkopimcam Rupat ajak masyarakat berpartisipasi di Pilkada 2024
19 November 2024 15:03 WIB

Kapolsek Rupat Utara ajak elemen masyarakat ciptakan pilkada kondusif
10 November 2024 18:23 WIB

Polsek Rupat Utara sosialisasikan pilkada damai ke masyarakat pulau terluar
08 November 2024 14:51 WIB

Wabup Bengkalis ingatkan masyarakat Rupat sambut wisatawan dengan ramah
13 September 2023 20:31 WIB

Buka MTQ Kecamatan Rupat Utara, Bupati minta masyarakat untuk tidak terkotak-kotak
05 August 2023 19:27 WIB

PKK Bengkalis bagi 1.500 masker ke masyarakat Rupat Utara
15 October 2020 19:41 WIB