Ratusan Mahasiswa Dumai Demo DPRD Pertanyakan Beasiswa

id ratusan mahasiswa, dumai demo, dprd pertanyakan beasiswa

Ratusan Mahasiswa Dumai Demo DPRD Pertanyakan Beasiswa

Dumai, Riau (Antarariau.com) - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Dumai berunjuk rasa di Gedung DPRD setempat menuntut kepastian dana bantuan beasiswa dari pemerintah karena sejak 2013 tidak lagi diterima, Kamis.

Aksi mahasiswa ini dilakukan saat DPRD sedang rapat paripurna agenda jawaban atau tanggapan kepala daerah terhadap pemandangan umum fraksi terhadap penjelasan wali kota tentang rancangan peraturan daerah perubahan APBD 2016.

Perwakilan massa dari Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai Teguh Hidayat mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan pembohongan publik karena dana beasiswa tidak pernah terealisasi sejak 2013.

"Sejak 2013 hingga 2015 pemerintah mengumumkan terkait pemberian beasiswa untuk mahasiswa namun tidak terealisasi, karena itu kita menuding telah terjadi pembohongan publik," kata Teguh dihadapan wali kota dan anggota DPRD serta tamu undangan paripurna.

Ditambahkan dia, karena ada pengumuman dari pemerintah, maka mahasiswa setiap tahun terus mengajukan proposal permohonan beasiswa, namun tetap tidak pernah ada pencairan.

Karena itu, ratusan mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi lokal di Dumai ini menuntut kejelasan terkait beasiswa bantuan pendidikan perkuliahan ini karena selalu diberi janji tapi tidak terealisasi.

"Kita harap wali kota dan anggota dewan dapat mencarikan solusi ini karena kita sudah capek dijanjikan dan hanya menuntut hak sebagai mahasiswa," kata dia lagi.

Wakil Ketua DPRD Dumai Zainal Abidin kepada mahasiswa mengatakan, persoalan tuntutan beasiswa yang disampaikan mahasiswa ini secepatnya akan dibahas dan dicarikan solusi bersama wali kota dan jajaran.

"Beri kami waktu untuk menyelesaikan persoalan ini karena harus duduk bersama dengan jajaran pemerintah daerah," sebut Politisi PAN ini.

Pantauan, ratusan mahasiswa ini sebelumnya sempat tertahan diluar pintu masuk ruang paripurna DPRD karena dikawal aparat kepolisian setempat, namun akhirnya bisa masuk ke ruangan dan menyampaikan langsung aspirasi dihadapan wali kota dan DPRD.

Mahasiswa berasal dari berbagai perguruan tinggi, yaitu Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai, Sekolah Tinggi Teknologi, Sekolah Tinggi Ilmu Akutansi Lancang Kuning, AMIK STMIK dan sejumlah organisasi kemahasiswaan setempat.