Kerja Sama Dengan Masyarakat, KLHK Akan Revitalisasi TNTN

id kerja sama dengan masyarakat klhk akan revitalisasi tntn

Kerja Sama Dengan Masyarakat, KLHK Akan Revitalisasi TNTN

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia tengah menyiapkan langkah revitalisasi kawasan ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Provinsi Riau yang hanya tinggal sepertiga dari total luas wilayahnya.

"Revitalisasi kawasan ekosistem bukan hanya taman nasional, ada juga hutan produksi yang telah jadi konsesi termasuk yang sudah dicabut dan yang diokupasi masyarakat. Karena TNTN sudah sepertiga sisanya yang tinggal, lainnya sudah diokupasi," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, nanti program yang ditekankan adalah dengan pola berbasis masyarakat. Pihaknya mendorong masyarakat yang telah terlanjur berada di sana untuk memakai pola hutan tanaman rakyat. Termasuk kemungkinan apakah masyarakat yang sudah menanam sawit untuk dipindahkan.

Untuk itu, kementerian akan mengerjakan persoalan terkait tata batas dan sertifikat. Siti mengaku sudah malakukan identifikasi data melalui tim penasehat yang berinteraksi dengan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengetahui kondisi lapangan yang sesungguhnya.

"Kita sudah punya data dan akan mulai identifikasi semua persoalan dan berkolaborasi untuk menyelesaikannya. Juga terkait patroli di taman," ujarnya yang berada di Pekanbaru dalam rangkaian peringatan Hari Libgkungan Hidup di Kabupaten Siak, Jumat (23/7) kemarin.

Lebih lanjut dia menekankan untuk lebih mendorong bagaimana kelompok masyarakat bisa membangun koperasi dengan pola hutan tanaman rakyat. Dengan itu diharapkan revitalisasi bisa sistematis, produktif, dan masyarakat bisa berpenghasilan.

Untuk mewujudkan hal itu, yang paling penting, kata dia, adalah koordinasi kerja dengan Gubernur Riau dan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait. Diantaranya dinas kehutanan, pertanian, peternakan, perkebunan, badan pengembangan dan pembangunan desa serta badan pertanahan nasional.

"Yang paling penting itu badan pengembangan desa bagaimana desa bisa diproduktifkan. Karena ada adat, budaya dan sebagainya sebagai modal sosial yang bisa diaplikasikan," ujarnya.

Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam masalah itu harus berkolaborasi dan masuk ke dalam melihat persoalan sesungguhnya. Dia meminta berbagai pihak seperti itu karena proses pemulihan kawasan TNTN sudah belasan tahun tak diselesaikan.