Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat sebanyak lima persen perusahaan yang beroperasi di daerah itu menolak untuk berpartisipasi dalam Sensus Ekonomi periode 1-31 Mei 2016, sehingga pelaksanaan sensus diperpanjang selama 15 hari berikutnya.
"Selain memperpanjang jadwal sensus ulang, petugas sensus yang diturunkan selain pintar juga harus jujur agar data diperoleh akurat," kata Kepala BPS Riau Mawardi Arsad dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Mawardi, selain berasal dari perusahaan bagian dari lima persen yang menolak SE itu juga berasal dari guru SLTA dan SLTP yang disurvei justru meminta uang kepada petugas sensus.
Ia mengatakan kasus ini sudah bisa ditangani melalui petugas SE senior berasal dari pegawai BPS sehingga pencatatan sensus bisa dicacah dengan baik.
"Khusus di Kota Pekanbaru respondennya lebih kooperatif dibandingkan Medan, Padang, Banda Aceh, Jambi dan Lampung," katanya dan menambahkan hal ini antara lain dipengaruhi oleh daerah ini yang berkembang sejak sepuluh tahun terakhir.
Namun demikian, untuk Kota Dumai, dan Teluk Meranti hanya tinggal kini sebesar 20 persen lagi penyampaikan SE, sehingga secara keseluruhan tercatat bahwa masih aman kendati ada yang belum bersedia menyatakan usahanya.
Sedangkan hasil SE akan diumumkan pada Agustus 2016 dan itu juga baru jumlah usaha saja belum termasuk tentang kajian detil memuat isi karena membutuhkan penkajian yang lebih dalam lagi.
"Maka pada tahun 2017 SE lanjutan akan digelar dengan kegiatan penelitian yang lebih dalam antara lain meliputi rincian perusahaan besar berapa nilai tambahnya secara detil," katanya.
Ia menjelaskan, proses yang berlaku dalam Sensus Ekonomi 2016 adalah rumah warga akan didatangi petugas sensus secara door-to-door untuk mendata tentang usaha yang dimiliki seluruh anggota rumah tangga. Usaha tersebut meliputi usaha rumahan, usaha kaki lima, usaha keliling, penyewaan kamar kos,kontrakan, jualan online, katering, dan usaha lain selain usaha di sektor pertanian. Petugas sensus akan membawa dua kuesioner kuesioner A dan kuesioner B.
Dari Sensus Ekonomi 2016 akan diperoleh tentang pemetaan potensi (level) ekonomi menurut wilayah, jenis dan pelaku usaha benchmarking PDB/PDRB, ketenagakerjaan, dan lain-lain, tersedianya sampling frame untuk berbagai kegiatan survei bidang ekonomi (survei harga, survei produksi, survei distribusi, survei jasa, survei dan lainnya.
Terbangunnya basis data dan benchmark Updating Integrated Business Register (IBR) karakteristik usaha menurut skala usaha
karakteristik usaha (unik), franchise, e-commerce/online business, multilevel marketing, dan lainnya. Pemetaan daya saing bisnis menurut wilayah
sebagai sebagai tinjauan prospek bisnis dan perencanaan investasi di Indonesia.
Sedangkan usaha yang akan didata dalam Sensus Ekonomi 2016 adalah pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap, air panas dan udara dingin. Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuanagn dan pembersihan limbah dan sampah
konstruksi, perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil motor transportasi dan pergudangan dan lainnya.
Berita Lainnya
Kemenko Ekonomi: Lima persen lahan sawit perlu diremajakan per tahun
30 May 2023 17:01 WIB
Ekonom perkirakan ekonomi Indonesia kuartal I 2023 tumbuh sedikit di bawah lima persen
04 May 2023 14:42 WIB
Bahana Sekuritas proyeksikan BI naikkan suku bunga acuan hingga lima persen
23 September 2022 11:36 WIB
Presiden Joko Widodo tugaskan Luhut jaga investasi tidak minus lebihi lima persen
24 August 2020 12:15 WIB
Jumlah hewan kurban di Siak meningkat lima persen
31 July 2019 15:51 WIB
Lima SMP favorit Pekanbaru sediakan 15 persen bagi siswa berprestasi
18 June 2019 7:42 WIB
Bupati Bengkalis minta desa alokasikan lima persen pembangunan literasi
02 May 2019 11:05 WIB
Kebutuhan Hewan Kurban Pekanbaru Tumbuh Lima Persen
08 August 2018 15:40 WIB