Bupati Indragiri Hilir Tinjau Hutan Mangrove

id bupati indragiri, hilir tinjau, hutan mangrove

Bupati Indragiri Hilir Tinjau Hutan Mangrove

Tembilahan, (Antarariau.com) - Bupati Indragiri Hilir, Provinsi Riau Muhammad Wardan meninjau hutan mangrove yang terletak di Desa Sungai Asam, Kecamatan Reteh, Kabupaten setempat.

"Tinjauan ini bertujuan untuk melihat keindahan hutan mangrove yang dilestarikan oleh warga di Desa Sungai Asam ini," Kata Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan, Jumat.

"Luas hutan mangrove yang ada disini mencapai 50 hingga 60 hektar, pemandangan disini indah sekali, kedepannya semoga pengelolaannya dapat terus berkembang dan kelestarian alamnya juga terjaga," ujarnya.

Wardan menyampaikan bahwa hutan mangrove ini telah dibudidayakan sejak 2004 lalu, namun belum begitu diketahui oleh masyarakat luas.

"Promosi tempat wisata alam hutan mangrove ini sepertinya masih kurang promosi, kedepannya kita harus mengekposenya dengan lebih maksimal agar masyarakat luas juga bisa menikmati keindahan alam disini," ujar Wardan.

Menurut dia pemandangan di kawasan Hutan Mangrove ini lebih indah jika dibandingkan dengan Kota Bali, karena di Bali tidak memiliki Hutan Mangrove seperti di Indragiri Hilir.

"Kedepannya saya akan menjadikan tempat ini menjadi daerah wisata, hingga setiap orang dapat berkunjung kesini," ucapnya.

Terkait keberadaan infrastruktur yang dinilainya belum memadai dia menyatakan bahwa kedepannya akan melengkapinya dan memprioritaskan akses menuju lokasi hutan mangrove ini.

Abas yang merupakan perintis kawasan hutan mangrove ini menyampaikan bahwa dulunya kondisi alam di sekitar lokasi itu sangat memprihatinkan, oleh sebab itu hatinya tergerak untuk memperbaiki kondisi alam di daerah yang mengalami kerusakan dan dia berupaya untuk menyelamatkan kawasan itu.

"2003 lalu saya mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan sekitar serta mengajak meeka untuk menanami kembali kawasan itu dengan pohon mangrove," jelasnya.

Saat ini jelasnya, kawasan hutan mangrove ini telah menjadi habitat bagi berbagai macam jenis satwa yang diantaranya adalah ikan, udang, kepiting dan banyak lagi jenis lainnya.

"Pada 2008 lalu kami pernah menerima penghargaan Kalpataru di Istana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Semoga saja, langkah kami ini diikuti oleh pencinta lingkungan lainnya, kemudian disamping itu saat ini kami pun terus berupaya agar kawasan ini dapat menjadi ekowisata di Indragiri Hilir dan mampu dikenal di dunia internasional," paparnya. (Adv)