Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Riau, menyatakan titik panas (hotspot) di daratan Sumatera terdeteksi oleh Satelit Terra dan Aqua kembali meningkat dari 16 menjadi 62 titik.
"Sebelumnya 16 titik panas tersebut tersebar di tiga daerah seperti Provinsi Aceh ada sebanyak delapan titik, kemudian Sumatera Utara terdapat tiga titik, dan di Riau terdeteksi ada lima titik," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Ibnu Amiruddin kepada pers di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, untuk pagi ini sekitar pukul 05.00 WIB, "hotspot" di Sumatera kembali meningkat menjadi 62 titik tersebar di sebanyak lima provinsi.
Terbanyak kata dia berada di Provinsi Riau yakni mencapai 36 titik, kemudian Sumatera Utara terdeteksi sekitar 17 "hotspot".
Sementara itu, lanjut kata Ibnu, sisanya berada di daratan Kepulauan Riau sebanyak enam titik, Aceh ada dua, dan Jambi terdapat satu "hotspot".
Ibnu mengatakan, bahwa sekitar 80 persen titik panas tersebut merupakan peristiwa kebakaran lahan yang merupakan penyebab munculkan kabut asap di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.
Ia menjelaskan, bahwa naik dan turunnya jumlah "hotspot" yang terdeteksi oleh Satelit Terra dan Aqua merupakan kondisi yang terjadi dalam satu pekan terakhir.
Berita Lainnya
BMKG sebut gelombang panas Asia tidak terdampak di Indonesia
02 May 2024 16:45 WIB
BMKG pastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia bukan "heatwave"
02 May 2024 11:20 WIB
BMKG prakirakan hujan petir hingga berawan dominasi kondisi cuaca di Indonesia
26 April 2024 12:08 WIB
BMKG prakirakan sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
25 April 2024 11:04 WIB
BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia berawan
20 April 2024 13:14 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim terpantau turun dari 383 menjadi 202
19 April 2024 13:49 WIB
BMKG optimalkan seluruh teknologi mitigasi potensi tsunami erupsi Gunung Ruang
18 April 2024 10:24 WIB
BMKG temukan 167 titik panas tersebar di Kalimantan Timur
15 April 2024 13:04 WIB