Bengkalis (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bengkalis telah meningkatkan kompetensi para amil untuk menambah khazanah dan ke ilmuwan agar dapat mengembangkan dan mengelola zakat dengan lebih profesional, amanah, dan akuntabel serta keberadaannya diakui oleh negara untuk mengurusi persoalan zakat, infak dan sedekah.
Hal tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis Andris Wasono, saat membuka Bimtek Amil, Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat Se-Kecamatan Bathin Solapan bertempat di Aula Kantor Camat Bathin Solapan,Kamis.
"Besarnya potensi zakat yang kita miliki saat ini, tentunya tidak akan terkaver sendiri oleh komisioner Baznas, yang personilnya cukup terbatas. akan tetapi, segala potensi tersebut, dapat kita optimalkan, jika adanya sinergi serta dukungan penuh dari para amil yang berada di unit pengumpul zakat di setiap kecamatan, desa, kelurahan, sekolah, mesjid, perusahaan dan tempat-tempat lainnya, sesuai peran dan fungsinya," jelas Andris.
Keberadaan amil di dalam wilayah Kecamatan Bathin Solapan ini, perlu kita tingkatkan kompetensinya dengan memberikan bimbingan teknis, agar kedepannya para amil kita memiliki kemampuan lebih dalam mengumpulkan zakat, dengan mengerahkan segala tenaga dan pikirannya serta dapat melakukan operasionalisasi zakat menjadi lebih baik, sehingga apa yang menjadi tujuan zakat itu sendiri dapat dicapai secara sistematis.
"Kepada para amil, agar dapat mengikuti bimtek ini dengan serius dan semangat, guna meningkatkan kapasitas, pengetahuan, pemahaman serta wawasan, agar kedepannya lebih berdaya dan berhasil," harap Andris.
Tampak hadir acara tersebut ketua Baznas Kabupaten Bengkalis Ali Ambar, Sekcam Bathin Solapan Zamrico Dakanahay, Kepala Dinas Sosial Martini, DanidmBengkalis Letda Arah R.Sinaga, peserta Bimtek dan tamu undangan lainnya.