Pekanbaru, (antararaiu.com) - PT Pertamina Wilayah Provinsi Riau dan Sumatra Bagian Barat menyiapkan sebanyak 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus untuk melayani kendaraan non subsidi milik perusahaan atau industri.
"Semuanya tentu harus ada formula dan solusi, karena kalau dilihat masih banyak kendaraan industri yang 'ngotot' untuk mengisi BBM subsidi," kata Kepala Cabang Pertamina Wilayah Riau dan Sumatera Bagian Barat, Freddy Anwar di Pekanbaru melalui telepon, Selasa.
Dia mengatakan, saat ini di wilayah tersebut ada sebanyak 129 SPBU milik Pertamina yang masih melayani masyarakat umum.
"Sepuluh diantaranya akan diminta secara khusus untuk melayani kendaraan industri atau perusahaan yang memang dilarang mengkonsumsi BBM bersubsidi," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk melaksanakan Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.01/2013.
Permen tersebut diterbitkan pemerintah dalam rangka menjaga volume BBM bersubsidi agar tidak melampaui pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 46,01 juta kiloliter.
Dalam hal ini, pemerintah berupaya secara terus menerus untuk melakukan langkah pengendalian BBM yang lebih meluas, sehingga perlu penyempurnaan Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012, yakni dengan mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No.01 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak.
Permen tersebut memuat tambahan pengendalian BBM jenis premium dan solar untuk kendaraan dinas, pengendalian BBM untuk sektor kehutanan dan sektor transportasi laut.
Dengan adanya solusi ini, demikian Freddy, diharapkan masyarakat tidak lagi melakukan pembelian BBM bersubsidi secara besar-besaran di tiap SPBU.
Sebelumnya dikabarkan, sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Riau masih mengalami kelagkaan BBM jenis solar akibat sejumlah kendaraan industri masih menggunakan BBM bersubsidi.
Setelah sebelumnya Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, beberapa waktu lalu dikabarkan kelangkaan solar terjadi di sejumlah SPBU yang ada di Kota Duri, Kecamatan Mandau dan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.
Akibat kelangkaan solar tersebut, sempat terjadi kemacetan cukup panjang di lintasan Pekanbaru - Duri, Bengkalis.