Gubri Optimis ISG Tak Bakal Ditunda

id gubri optimis, isg tak, bakal ditunda

Pekanbaru, (antarariau.com) - Gubernur Riau Rusli Zainal menyatakan tetap optimistis penyelenggaraan Islamic Solidarity Games ke-3 di Kota Pekanbaru tidak akan ditunda meski hingga kini ada sejumlah masalah yang menghambat persiapannya.

"Sampai hari ini kami belum mendapat keputusan dari panitia ISG Pusat dan Kemenpora mengenai pengunduran," kata Rusli Zainal pada rapat pengarahan Panitia Daerah ISG di Pekanbaru, Senin.

Ia mengakui ada beberapa kendala dalam persiapan, seperti kesiapan arena dan pendanaan. Hal tersebut sempat mengemuka saat Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo dan Menpora Roy Suryo meninjau kesiapan tuan rumah Riau beberapa waktu lalu.

"Walau ada opsi-opsi seperti itu (pengunduran) tapi tetap pelaksanaannya tetap di Riau," ujarnya.

Kendala cukup krusial dalam persiapan ISG adalah hutang Pemprov Riau dalam proyek Stadion Utama Riau sekitar Rp240 miliar, yang menyebabkan kontraktor mengancam akan menyegel stadion megah itu untuk ISG. Rusli Zainal mengatakan Kemenpora dan KOI kini sedang memfasilitasi untuk menyelesaikan masalah itu.

"Kami sudah menganggarkan setiap tahun, tapi ini kendala administrasi yang kami tidak bisa melanggar," katanya.

Kendala administrasi tersebut merujuk pada masalah payung hukum untuk pencairan dana karena pendanaan proyek Stadion Utama Riau dikerjakan dengan mengacu pada Perda No.5/2008 yang sudah kedaluwarsa. Revisi Perda tersebut mandeg setelah KPK pada 2012 membongkar kasus suap yang melibatkan banyak anggota DPRD Riau, kepala daerah, pejabat Pemprov Riau, dan kontraktor.

"Saya meminta semua yang masuk dalam kepanitiaan bekerja maksimal karena kita tinggal punya waktu sekitar 60 hari lagi," ujar Rusli.

Menurut Rusli, jadwal pelaksanaan ISG masih seperti rencana semula yakni 6-11 Juni 2012. Hingga kini sudah ada 33 negara-negara Islam yang mendaftar.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Emrizal Pakis menambahkan persiapan arena olahraga tinggal menyisakan pembenahan kecil pada arena aquatik untuk cabang olahraga renang. Ia mengatakan, pemerintah daerah tidak mampu menuhi permintaan Islamic Solidarity Games Federation (ISSF) untuk menambah delapan jalur renang yang ada menjadi 10 jalur karena waktu tidak mencukupi.

Ia mengatakan pihaknya hanya bisa meninggikan bagian kolam sekitar 20 centimeter untuk menyeimbangkan ketinggian air pada kolam tersebut.

"Meski jalurnya hanya delapan, pertandingan tetap bisa dilakukan," katanya.