Chevron Capai Target Produksi Minyak

id chevron capai, target produksi minyak

Pekanbaru, (antarariau) - PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) hingga Oktober 2012 telah memenuhi target produksi minyak yang ditetapkan pemerintah sebesar 360 ribu barel per hari.

"Pencapaian target tersebut tidak terlepas atas dukungan semua pihak, masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Provinsi Riau," kata General Manager Policy Government and Public Affairs CPI, Usman Slamet, kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu.

Dalam operasional sesuai kontrak PT CPI dengan Pemerintah --yang bakal berakhir November 2013-- itu perusahaan migas asal Amerika Serikat itu terus berupaya meningkatkan produksi minyak bumi di Riau, blok Rokan dan blok Siak untuk memenuhi kebutuhan migas nasional.

Menurut dia, dalam beroperasi perusahaan memang mendapatkan kendala namun demikian berbagai kendala itu sudah dapat diminimalisir atas dukungan khususnya semua lapisan masyarakat di Riau.

"Namun demikian apapun kepercayaan yang telah diberikan pemerintah, PT CPI terus berupaya untuk bisa memberikan kontribusi optimum khusus bagi masyarakat Riau," katanya.

Terkait akan berakhirnya masa kontrak kerja antara PT CPI dengan Pemerintah, ia mengatakan, jika masih dipercaya mengelola kegiatan industri hulu migas ini, maka perusahaan akan bersedia melanjutkannya.

Akan tetapi sehubungan dengan adanya wacana beredar di tengah masyarakat bahwa saatnya Pemerintah Riau yang mengelola sendiri Blok Siak dan Blok rokan itu, adalah wajar.

"Wajar saja keinginan tersebut timbul sekarang, sebab fenomena serupa ini juga bisa terjadi pada daerah lainnya," katanya.

Sedangkan pengelolaan minyak di Blok Siak, dan Blok Rokan ini adalah berdasarkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dengan BP Migas.

"Namun demikian, siapapun yang bakal mengelola industri migas ini, tentunya diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat Riau khususnya," katanya dan menambahkan bahwa selama ini dasar kerja sama PT CPI dengan pemerintah adalah bagi hasil Blok Siak dan blok Rokan itu dengan perhitungan 90 persen untuk negara dan 20 persen untuk PT CPI.