COVID varian baru diduga masuk Pekanbaru, waspada

id Varian baru,Covid riau, dinkes riau, ppkm riau, ppkm

COVID varian baru diduga masuk Pekanbaru, waspada

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Ledakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Pekanbaru, Provinsi Riau, terjadi dalam tiga hari berturut-turut diduga sudah adanya varian Delta.

"Penyebab tingginya kasus di Riau hingga di atas 1.000 kasus per hari kemungkinan adanya varian Delta, tetapi belum ada terdeteksi," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi di Pekanbaru, Senin.

Indra Yovi mengatakan, untuk mengetahui adanya varian baru menyebar di Riau, Dinas Kesehatan sudah mengirim sampel ke Kementerian Kesehatan untuk pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).

"Sampelnya sudah dikirim, tapi belum ada hasilnya. Biasanya untuk mengecek varian Delta tersebut membutuhkan waktu lama pemeriksaannya sampai satu bulan," ujarnya.

Ia mengatakan dengan ledakan kasus di Riau maka ada upaya untuk menekan hal itu agar tidak lebih meningkat lagi melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

"Solusinya PPKMlevel 4 mulai berlaku, daripada banyak orang meninggal, seperti kemarin ada 37 pasien meninggal," katanya.

Sementara itu, Kepala Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, data kemarin

di Provinsi Riau terdapat penambahan 1.032 kasus terkonfirmasi COVID-19, turun dari sebelumnya 1.215 kasus.

Selain penambahan kasus baru, kata Mimi, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Provinsi Riau terdapat penambahan 927 pasien turun dari sebelumnya 972 pasien.

"Kabar dukanya di Riau kemarin terdapat 37 pasien yang meninggal dunia. Angka kematian kita mengalami peningkatan dari sebelumnya 34 kasus, itu angka kematian tertinggi sejak pandemi di sini," ungkapnya.

Karena itu, Mimi kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan, dan mematuhi protokol kesehatan serta tidak berkerumun dan tidak keluar rumah kalau tidak penting. Tetap menerapkan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi.

"Karena meskipun tidak sakit, belum tentu orang yang kita temui itu negatif COVID-19 dan tidak menyebarkan virusnya. Maka pilihan yang terbaik adalah ikuti 5 M dan tetap di rumah, hindari keramaian," tukasnya.

Baca juga: Berikut poin penting PPKM level 4, mal tutup dan ibadah di rumah saja

Baca juga: COVID-19 kian ganas, Pekanbaru bakal terapkan PPKM level 4