Operasi modifikasi cuaca tangani karhutla Riau dimulai

id Operasi tmc,Teknologi modifikasi cuaca ,Karhutla di riau,BPPT

Operasi modifikasi cuaca tangani karhutla Riau dimulai

Upaya rekayasa hujan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BPPT, TNI AU dan mitra lainnya di Riau, Minggu (24/5/2020). (FOTO ANTARA/HO-KLHK/am.)

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan bahwa operasi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai dilakukan di Provinsi Riau.

"Target kegiatan TMC saat ini diutamakan untuk melakukan tindakan preventif dengan pembasahan lahan gambut, namun tidak menutup kemungkinan jika sudah terjadi titik panas atau titik apiTMC juga berupaya untuk melakukan pemadaman,” kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPTJon Arifian dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, diJakarta, Kamis.

Ia menjelaskanberdasarkan historis fluktuatif jumlah titik "hotspot" meningkat pada Maret dan periode puncak pada Agustus hingga September.

Pelaksanaan operasi TMC di Provinsi Riau, katanya, dilakukan sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan tanggal 28 Februari 2020.

Tim TMC mengerahkan satu armada pesawat Casa 212-200 dengan registrasi A-2103 milik TNI Angkatan Udara (AU). Sedangkan, jumlah personel dari BBTMC BPPT berjumlah 11 orang yang terdiri dari tujuh orang yang bertugas di Posko TMC dan empat orang di Pos Meteorologi (posmet).

Selain itu, kata dia, juga dibantu dengan 11 kru TNI AU untuk mengoperasikan pesawat Casa 212-200 dan satu orang dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat yang berkoordinasi dengan BMKG Riau.

"Posko TMC Siaga Darurat Karhutla dipusatkan di area Lanud Roesmin Nurjadin Riau," katanya.

Menurut diaupaya preventif penanganan karhutla dilaksanakan sejak tahun 2020. BBTMC BPPT bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta TNI AUuntuk dukungan pesawat dan BMKG untuk pemantauan cuaca .

"Faktor kelembaban tanah gambut menjadi hal yang penting. Dengan tetap terjaganya kelembaban tanah pada area lahan gambut, maka potensi terjadinya kebakaran di area lahan gambut akan semakin berkurang,” kata JonArifian.

Koordinator Lapangan BBTMC BPPT Posko Pekanbaru Adi Bayu mengatakan pada operasi hari pertama pada Rabu (11/3) sebanyak 800 kilogram garam disebar dengan target penyemaian di wilayah Kabupaten Siak dan Bengkalis untuk menurunkan hujan.

Tim TMC melaksanakan satu sorti penerbangan dengan pesawat Casa A-2103 pada pukul 15.40 – 17.00 WIB. Penyemaian dilakukan pada ketinggian 9.000 kaki.

Menurut dia, dalam beberapa hari ke depan di Provinsi Riau masih berpeluang untuk terjadinya pertumbuhan awan yang potensial untuk dilakukan penyemaian.

Selain pemantauan "realtime" awan melalui radar BMKG, tim TMC juga melakukan pengamatan titik api dan titik panas, baik secara langsung, demikian Adi Bayu.

Baca juga: Petugas berjibaku padamkan kebakaran lahan gambut Rimbo Panjang

Baca juga: Wuih, jet tempur F-16 ikut patroli karhutla di Riau

Baca juga: Total lahan 13 hektare terbakar di Pekanbaru sejak Januari 2021