Pekanbaru (ANTARA) - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BRIN guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai dilaksanakan dengan diterbangkannya 800 kilogram garam di wilayah Siak dan Pelalawan pukul 13.00 WIB, Kamis.
Halitu disebutkan oleh Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Rustian saat peresmian operasi TMC di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
"Karhutla di tanah gambut cenderung sulit dipadamkan dan menjadi bencana. TMC adalah satu pencegahan karhutla yang kita upayakan. Akan kami usahakan pula water bombing secepatnya," terangnya.
Disebutkannya, banyak kerugian yang timbul dari bencana kabut asap, mulai dari ISPA, kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi dan terhentinya layanan publik.
"Salus populi suprema lex esto, keselamatan rakyat harus menjadi hukum tertinggi. Bahkan estimasi kerugian dampak dari bencana kabut asap di 2019 mencapai Rp7,2 triliun," ungkapnya.
Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol (Pnb) Asri Efendi Rangkuti menyatakan upaya TMC ini dilakukan dengan pesawat Cassa 212 yang dapat mengangkut 800 kilogram garam dalam sekali semai.
"TMC merupakan senjata paling ampuh meningkatkan curah hujan sekitar 20 persen, sehingga menjadi solusi mencegah karhutla. Paling tidak untuk membantu pembasahan lahan gambut agar tidak mudah terbakar," jelas Asri.
Untung mendukung operasi TMC, Asri mengungkapkan puluhan personil TNI personel dan krew pesawat CN dikerahkan dalam operasi ini.
Diterangkannya, TMC adalah upaya intervensi manusia pada awan untuk memproses awan untuk terjadinya hujan lebih cepat dibandingkan dengan proses alami.
Namun tidak dapat diartikan sebagai pekerjaan membuat hujan karena teknologi ini berupaya untuk meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan.
"Operasi ini tidak lepas dari ketersediaan yang diberikan alam, artinya jika awannya banyak maka akan dapat menginkubasi banyak. Otomatis hujan juga banyak," tuturnya.
Bersamaan dengan TMC, terdapat pula berbagai upaya penanganan karhutla dari berbagai pihak, termasuk PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang menyumbang 20 sorti garam dalam operasi TMC.
SHR Manager RAPP, Wijatmoko menyebutkan pihaknya juga menyiagakan sebanyak 2.275 personil pemadam karhutla yang terdiri dari 1.155 personil inti, 640 personil cadangan, 480 personil MPA. Tim ini juga berpatroli secara reguler baik melalui darat, udara maupun air bekerjasama dengan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan Desa.
"APRIL menginvestasikan sebesar 9 juta dollar AS untuk perlengkapan dan peralatan pemadam kebakaran hutan dan lahan. Saat ini sebanyak 39 menara pantau dan CCTV dipasang di area konsesi untuk memantau wilayah selama 24 jam melalui Pusat Komando Karhutla atau Fire Command Center (FCC) di Pangkalan Kerinci," paparnya.
Sementara untuk pencegahan, diketahui APRIL memiliki program Desa Bebas Api (Fire Free Village Program/ FFVP) yang telah berlangsung sejak tahun 2015 lalu. Hingga tahun 2021, FFVP telah bermitra dengan 39 desa di Riau dengan luasan area mencakup 803.684 hektare.
Berita Lainnya
Upaya pencegahan karhutla, RAPP ikuti operasi TMC
16 April 2022 11:00 WIB
Gaet pabrik kertas, BRIN lakukan operasi TMC Riau guna cegah karhutla
14 April 2022 15:25 WIB
BPPT lakukan rekayasa cuaca cegah karhutla di Riau
03 July 2021 23:47 WIB
Operasi modifikasi cuaca tangani karhutla Riau dimulai
11 March 2021 17:19 WIB
Modifikasi cuaca tahap 3 di Riau hasilkan 290 juta kubik air hujan
01 November 2020 22:21 WIB
Operasi TMC ketiga di Riau ciptakan hujan 2,2 juta meter kubik
28 July 2020 5:45 WIB
20 ton garam disiapkan untuk operasi hujan buatan di Riau
14 May 2020 19:39 WIB
RAPP wujudkan harapan ratusan warga Kampung Rantau Panjang nikmati air bersih
27 September 2024 15:59 WIB