Jakarta (ANTARA) - Pemerintah daerah di China membuat daftar hitam berisi nama-nama warganya yang berbohong soal wabah virus corona jenis baru (COVID-19) sehingga bisa menimbulkan efek seumur hidup.
Daftar hitam yang diperkenalkan Pemerintah Kota Xiangyang, Provinsi Hubei, Rabu (4/3), itu membidik warganya yang menyembunyikan penyakit, keluar dari daerah terkena epidemi, menyembunyikan informasi tentang kontak langsung dengan orang terduga atau terkonfirmasi positif COVID-19, dan menolak masuk karantina.
Warga harus bisa menjaga diri karena dengan masuk daftar hitam akan memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka pada masa-masa mendatang, demikian Pemkot Xiangyang.
Bagi warga yang masuk daftar hitam, tidak akan mendapatkan fasilitas kebutuhan sehari-hari yang memadai, akses perbankan, dan pelayanan transportasi publik, seperti pesawat dan kereta api cepat.
Permohonan mendapatkan akses sosial dan bekerja di instansi publik juga akan dibatasi.
Sebaliknya Pemkot Xiangyang juga memberikan insentif dan apresiasi kepada warga yang berpartisipasi dalam pecegahan dan pengendalian wabah COVID-19, seperti staf medis, tenaga sukarelawan, dan donatur.
Xiangyang bukan kota pertama yang meluncurkan program tersebut. Pemkot Shanghai sebelumnya juga mengeluarkan kebijakan serupa pada 7 Februari 2020 sehingga upaya pencegahan dan pengendalian wabah penyakit mematikan itu berjalan efektif, demikian Global Times. (T.M038)
Berita Lainnya
Anto Sinaga sembuh dari corona
19 April 2020 18:21 WIB
Waduh, pasar jadi tempat penularan virus corona di Padang. Begini penjelasannya
19 April 2020 11:09 WIB
Jaga kekompakan, Kapolres Tolikara bagikan masker ke anggota TNI
19 April 2020 8:06 WIB
Istri dan dokter pribadi Walikota Tanjungpinang positif COVID-19
18 April 2020 15:36 WIB
Satu PDP Corona asal Limapuluh Kota meninggal di RSAM Bukittinggi
17 April 2020 21:13 WIB
Tiga lagi warga Padang positif COVID-19
17 April 2020 17:10 WIB
Satu PDP COVID-19 di Simpang Tigo Pasaman Barat meninggal dunia
16 April 2020 20:19 WIB
Kemenag Riau perpanjang masa belajar di rumah hingga 29 Mei
15 April 2020 6:08 WIB