Batang (ANTARA) - Kedalaman tanah amblas yang menghubungkan Desa Jolosekti dengan Desa Manggis, Kecamatan Tulis, menuju jalur Pantura Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang semula hanya mencapai 50 sentimeter kini bertambah menjadi 80 sentimeter, seperti yang terpantau, Senin.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Senin, mengatakan bahwa pemkab secepatnya akan melakukan perbaikan jalan itu dengan cara menambal patahan tanah sambil menunggu hasil dari analisa dan kajian tim ESDM Pemprov Jateng.
"Saya sudah perintahkan jajaran muspika dan masyarakat melakukan kerja bakti agar jalan itu bisa dilalui sepeda motor. Kendati demikian, kami minta masyarakat juga berhati-hati saat melintas di jalan itu," katanya.
Ia mengatakan untuk melakukan antisipasi terhadap dugaan awal penyebab terjadinya patahan tanah itu, pemkab mendatangkan tim Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Pemprov Jateng.
"Tenaga ahli dari Pemrpov Jateng akan mengecek dan menganalisa sesar mayornya dimana agar masyarakat bisa antisipasi dan bersiap-siap apabila terjadi (bencana) lagi," katanya.
Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Serayu Utara Provinsi Jawa Tengah Primasto mengatakan Untuk melihat secara teknik kondisi tanah itu harus melihat peta regionalnya.
"Namanya patahan itu dari alamnya karena ada beberapa wilayah yang memiliki patahan, bukan karena hujan namun dampak pengaruh tektonik," katanya.
Baca juga: Polres Batang ringkus pelaku khitanan massal fiktif
Camat Tulis Wawan Nurdiansyah di Batang, Senin mengatakan bahwa tanah amblas yang terjadi pada Kamis (20/2) kini semakin dalam hingga mencapai sekitar 80 sentimeter sehingga kondisinya mengganggu jalur transportasi perekonomian warga.
"Susulan tanah amblas yang menghubungkan dua desa itu bertambah mencapai sekitar 80 sentimeter. Kendati demikian, akses jalan penghubung Desa Jolosekti dengan Desa Manggis masih bisa dilalui sepeda motor meski harus hati-hati," katanya.
Tanah amblas ini, kata dia, tidak sampai ke permukiman penduduk namun sekitar 15 hektare lahan sawah tidak dapat ditanami padi melainkan hanya bisa ditanami tanaman palawija.
"Saran dari tim teknis ESDM Pemprov saat meninjau kondisi tanah, pemilik lahan sawah yang terdampak patahan atau tanah amblas agar mengalihkan fungsi lahan yang semula ditanami padi ke tanaman keras," katanya.
Baca juga: Belasan anak panti asuhan keracunan makanan di Batang
Berita Lainnya
Polsek Batang Gansal antisipasi PSU di Desa Ringin
01 November 2024 9:50 WIB
Polsek Batang Gansal penyuluhan ke warga Talang Lakat
30 October 2024 9:58 WIB
Kunjungi Polsek Batang Cenaku, Kapolres Inhu : Jauhi gaya hidup hedon
27 October 2024 6:51 WIB
Polsek Batang Gansal minta masyarakat peka terhadap hoaks jelang pilkada
24 October 2024 9:01 WIB
Polsek Batang Gansal edukasi warga cara lapor pelanggaran pilkada
14 October 2024 9:12 WIB
Jurus Kapolsek Batang Gansal ajak Suku Talang Mamak berpartisipasi di pilkada
10 October 2024 9:20 WIB
Harimau Sumatera muncul di perkebunan warga Desa Batang Duku Bengkalis
09 October 2024 13:53 WIB
Kapolsek Batang Gansal ajak milenial jadi pemilih pemula cerdas
07 October 2024 13:42 WIB