BPS: Pekanbaru Deflasi 0,92 Persen

id bps pekanbaru, deflasi 092 persen

Pekanbaru, 2/5 (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau menyatakan Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar 0,92 persen pada bulan April 2011.

"Sudah dua bulan berturut-turut Pekanbaru mengalami deflasi," kata Kepala BPS Riau Abdul Manaf, di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan, deflasi pada bulan April disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,46 persen. Kemudian penurunan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar masing-masing sebesar 0,22 persen. Penurunan juga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen.

"Indeks kelompok bahan makanan paling besar menyebabkan deflasi," katanya.

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi Kota Pekanbaru antara lain cabai merah dan beras dengan andil masing-masing sebesar 0,29 persen, bawang merah 0,09 persen, ikan tongkol, minyak goreng dan batu bata masing-masing 0,04 persen, ikan serai, udang basah, cabai rawit, gula pasir dan daging ayam ras masing-masing 0,03 persen.

Sedangkan, komoditas yang mendorong inflasi antara lain emas perhiasan dengan andil 0,04 persen, jeruk 0,03 persen, semangka 0,02 persen, ikan selais asap, baung, patin, besi beton, ikan teri, sepeda motor, pisang, salak, rokok putih dan bensin pertamax plus masing-masing 0,01 persen.

"Laju inflasi tahun kalender 2011 sebesar 0,58 persen dan inflasi 'year on year' di Pekanbaru sebesar 6,62 persen," katanya.

Menurut dia, Kota Dumai juga mengalami deflasi sebesar 0,98 persen. Deflasi Kota Pekanbaru dan Dumai masing-masing menduduki peringkat ke 7 dan ke 6 di Pulau Sumatera dari 16 kota yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK). Selain itu, keduanya berada pada peringkat 12 dan 9 dari 66 kota di Indonesia.

Ia menambahkan, seluruh kota di Sumatera mengalami deflasi dengan yang tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,57 persen, dan terendah di Kota Bandar Lampung sebesar 0,10 persen.